Riau Optimis Jembatan Selat Malaka Terealisasi

id riau optimis, jembatan selat, malaka terealisasi

Pekanbaru, 22/12 (ANTARA) - Gubernur Riau Rusli Zainal mengaku optimistis bahwa jembatan Selat Malaka yang menghubungkan dua negara serumpun Indonesia-Malaysia dapat terealisasi sesuai dengan yang direncanakan.

"Cepat atau lambat, kami yakin jembatan Selat Malaka yang menghubungkan Kota Dumai, Riau dengan Melaka, Malaysia, bakal bisa dibangun dan direalisasikan," ujar Gubernur Rusli Zainal, di Pekanbaru, Rabu.

Rusli menyatakan, sikap optimisme itu timbul sehubungan temuan terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup positif, terutama dari segi pendanaan karena pemerintah kedua negara tidak perlu merisaukannya.

"Telah ada pihak ketiga dari kalangan swasta yang menyatakan kesiapan melakukan investasi untuk pembangunan jembatan yang menghabiskan dana sebesar 12,75 miliar dollar AS itu," katanya.

Terkait itu, lanjut dia, Riau sebagai gerbang Indonesia kini terus berbenah, terutama menyangkut pembangunan infrastruktur koridor ekonomi, seperti pengembangan industri klaster hilir kelapa sawit di Pelitung, Dumai dan Kuala Enok, Indragiri Hilir.

"Riau harus mengambil manfaat dari kehadiran jembatan itu nantinya, terutama dalam bidang ekonomi. Karena itu, kami tengah serius mengembangkan basis-basis ekonomi sesuai pemetaan," jelasnya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, pemerintah pusat tetap mendukung pembangunan jembatan Selat Malaka. Namun demikian, lanjutnya, pemerintah kini sedang memberikan prioritas terhadap jembatan Selat Sunda yang direncanakan mulai dibangun pada 2013.

"Secara nasional, kita melihat bagaimana strategi kita melakukan pembangunan jembatan Selat Malaka pada waktu yang tepat. Pemikiran itu tidak boleh dimatikan dan harus kita jaga, karena menjadi bagian ASEAN connectivity," ujarnya.

Bank Ekspor Impor China dilaporkan telah menyatakan minatnya kepada Pemerintah Malaysia untuk melakukan investasi 12,75 miliar dollar AS bagi terealisasinya jembatan Selat Malaka itu.

Managing Director Strait of Malacca Partners, Lim Sue Beng, perusahaan kontraktor pembangunan jembatan Selat Malaka menyatakan, jembatan sebagai jalan penghubung dua negara bertetangga itu akan selesai dibangun dalam waktu 10 tahun.

"Hitungannya, selama empat tahun dilakukan pengkajian dan survei, kemudian enam tahun pelaksanaan kontruksi. Dengan hitungan 10 tahun jembatan akan selesai," ujarnya.