Jakarta (ANTARA) - Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengatakan pihaknya memiliki banyak sumber daya manusia unggul di bidang perikanan yang terbukti enam pegawai di direktoratnya menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya.
"Saya bangga dengan pencapaian para perekayasa DJPB (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya) dari tahun ke tahun selalu ada inovasi baru yang diciptakan dan bisa menerima penghargaan Satyalancana Wirakarya dari Bapak Presiden Joko Widodo," kata Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya merupakan penghargaan yang diberikan dari Presiden kepada warga negara Indonesia yang telah sangat berjasa dan berbakti kepada bangsa dan negara. Khusus di bidang perikanan budi daya, enam pegawai DJPB Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapatkan tanda kehormatan tersebut.
Salah satu kriteria untuk mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya adalah keberhasilan dalam melakukan inovasi teknologi yang telah diadopsi dan berkembang serta berguna untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia, penghargaan Satyalancana Wirakarya di bidang perikanan budi daya mengindikasikan bahwa hasil perekayasaan khususnya di bidang perikanan budi daya dari para perekayasa DJPB tersebut telah diaplikasikan serta berguna bagi masyarakat.
Di samping itu, pada peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-74 RI ini, DJPB juga memperoleh penghargaan pejabat fungsional bidang kelautan dan perikanan teladan tahun 2019 dari Menteri Kelautan dan Perikanan.
Penghargaan Teladan I dan III tingkat nasional bagi jabatan fungsional PHPI diraih oleh pejabat fungsional PHPI yang berasal dari Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang dan BBPBAP Jepara serta Penghargaan Teladan I, II dan III tingkat nasional bagi jabatan fungsional Pengawas Perikanan Bidang Pembudidayaan Ikan diraih oleh Pejabat Fungsional Pengawas Pembudidayaan Ikan yang berasal dari BPBL Ambon, BPBL Batam dan BBPBAP Jepara.
Slamet mengungkapkan bahwa KKP memiliki banyak SDM unggul dan ini sejalan dengan visi Presiden untuk membawa kemajuan bagi Indonesia.
"Tentu sekali lagi kami sangat bangga, sekaligus optimis bahwa SDM unggul ini akan dapat diteladani dan membawa kemajuan bagi perikanan budi daya," ungkap Slamet.
KKP menyatakan kesejahteraan hingga pembangunan sumber daya manusia (SDM) selayaknya menjadi prioritas bagi pembangunan sektor kelautan dan perikanan pada 2020-2025.
Dirjen Perikanan Tangkap KKP M Zulficar Mochtar menambahkan beberapa isu strategis bidang kelautan dan perikanan lima tahun ke depan yang akan dihadapi oleh Pemerintah Indonesia antara lain daya saing sumber daya manusia, inovasi teknologi dan riset, serta pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan.
"Lima tahun ke depan, arah kebijakan di bidang kelautan dan perikanan adalah membangun kedaulatan yang mampu menopang kemandirian dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Selain itu, kita akan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang bertanggung jawab, berdaya saing, dan berkelanjutan," kata Zulficar.
Semua itu, ujar dia, tidak akan tercapai tanpa SDM yang berkualitas. Maka, KKP akan mengoptimalkan pemanfaatan inovasi teknologi dan riset serta meningkatkan kualitas SDM kelautan dan perikanan agar tujuan pembangunan yang telah direncanakan dapat tercapai.
Sementara Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan KKP Sjarief Widjaja menyebutkan pentingnya meningkatkan SDM sektor kelautan dan perikanan nasional terutama juga karena saat ini Indonesia memasuki era pasar bebas di lingkup ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Era ini menghadirkan persaingan yang sengit dan kompetitif antarnegara di Asia Tenggara dalam segala bidang. Untuk memenangkan persaingan tersebut, Indonesia harus memaksimalkan potensi sumber daya manusianya," ucap Sjarief.
Pewarta: M Razi Rahman