Udara kota Pekanbaru memutih diselimuti asap akibat Karhutla

id Asap, karhutla, Riau,asap pekanbaru, darurat asap

Udara kota Pekanbaru memutih diselimuti asap akibat Karhutla

Suasana Kota Pekanbaru, Selasa pagi (30/7), tampak asap menyelimuti Ibu Kota Provinsi Riau ini. (Foto Antaranews/Ronny Muharman/19))

Pekanbaru (ANTARA) - Kota Pekanbaru pada Selasa pagi kembali diselimuti asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang kini tengah melanda sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Riau.

Staf Analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Yasir kepada Antara di Pekanbaru membenarkan asap yang menyelimuti Kota Madani ini hingga membuat jarak pandang atau visibilitas memendek hingga empat kilometer.

"Hasil pantauan kami, memang hotspot (titik panas) sudah cukup banyak. Jadi memang terpantau asap di wilayah Pekanbaru," kata Yasir.

Akan tetapi, dia mengklaim jarak pandang akan terus membaik menjelang siang. Pada pukul 08.00 WIB, dia mengatakan jarak pandang sudah lebih baik hingga lima kilometer.

PantauaAntara, sejumlah pengendara sepeda motor tampak melengkapi diri dengan masker menyusul menurunnya kualitas udara di kota itu.

Selain Pekanbaru, BMKG juga menyebut asap juga melanda sejumlah wilayah di Riau, seperti Rokan Hilir, Indragiri Hilir, dan Pelalawan. Tiga wilayah itu merupakan penyumbang titik panas terbanyak di Riau.

Pada Selasa pagi, BMKG menyatakan secara keseluruhan terdapat 138 titik panas yang mengindikasikan Karhutla di Pulau Andalas, Sumatera. Dari angka itu, 60 titik di antaranya berada di Riau. Pelalawan, Rokan Hilir, dan Indragiri Hilir menyumbang titik panas terbanyak di Riau.

Dia merincikan Kabupaten Pelalawan (30), Indragiri Hilir (15), Rokan Hilir (8). Selain itu titik panas juga terpantau menyebar di Bengkalis dan Indragiri Hulu dua titik, serta masing-masing satu titik di Kampar, Kuansing, Pelalawan.

Dari 60 titik panas, 33 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Pelalawan menyumbangkan 19 titik api, sementara Rokan Hilir dan Indragiri Hilir masing-masing lima titik api. Selanjutnya Bengkalis (2), Kampar (1) dan Indragiri Hulu (1).

Satuan tugas penanggulangan Karhutla Riau hingga hari ini terus berjibaku melaksanakan pemadaman Karhutla di Riau. Gambut yang rusak dan mengering serta sumber air terbatas membuat pemadaman sulit dilakukan.