72 titik panas terpantau Riau, asap karhutla mulai tercium

id BMKG,Hotspot di Riau

72 titik panas terpantau Riau, asap karhutla mulai tercium

Arsip foto. Satuan Tugas Pemadaman Darat berhasil memadamkan 11 hektare kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berada di wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada Senin (18/7/2024). (ANTARA/HO-Humas BPBD Kampar)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan titik panas atau hotspot di Provinsi Riau tercatat mencapai 72 titik, dengan konsentrasi terbanyak berada di Kabupaten Kampar.

Berdasarkan data dari BMKG melalui peta sebaran hotspot, Kabupaten Pelalawan tercatat sebagai wilayah dengan jumlah titik panas tertinggi yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan.

Beberapa lokasi di Provinsi Riau juga sudah tercium bau asap yang diduga akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kepala BMKG Pekanbaru Irwansyah Nasution saat dikonfirmasi di Pekanbaru, Senin, menjelaskan bahwa bau asap tercium di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Siak.

“Sebenarnya untuk bau asapnya sendiri di Kota Pekanbaru tidak terlalu tercium, kecuali daerah perbatasan dengan Pelalawan dan Siak,” ujar Irwansyah melalui pesan.

BMKG mencatat bahwa titik panas di Riau mengalami peningkatan, terutama di Kampar dan Indragiri Hulu yang memiliki jumlah hotspot terbanyak.

Kabupaten Kampar dan Indragiri Hulu menjadi daerah dengan jumlah titik panas terbanyak, masing-masing 15 dan 12 titik.

Selain dua daerah tersebut, sejumlah kabupaten lain juga mengalami peningkatan titik panas. Di Bengkalis terdeteksi 9 titik, diikuti Rokan Hulu dengan 8 titik, Pelalawan 7 titik, dan Siak serta Indragiri Hilir masing-masing 6 titik. Sementara itu, Rokan Hilir juga menyumbang 6 titik panas, sedangkan Kota Dumai terpantau 2 titik dan Kepulauan Meranti 1 titik.

"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca panas akhir-akhir ini dan diharapkan dapat mengurangi kegiatan di luar rumah," pungkas Irwansyah.