Kampar (ANTARA) - Wajah-wajah cerah peternak ikan yang tergabung dalam Kelompok Perikanan, di Kecamatan XIII Koto Kampar terlihat saat mamanen ikan patin hasil budi daya selama 3,5 bulan.
Kerja keras dan keletihan yang dirasakan selama ini seolah hilang seketika saat kolam-kolam membuahkan rupiah.
"Berkat bantuan dari Pertamina serta kegigihan dan semangat kawan-kawan di KEM Batu Bersurat, kami bisa panen ikan sebanyak tiga ton saat ini," kata Ketua Kelompok Perikanan Faril Kamalsaat ikut menyaksikan panen raya ikan patin hasil binaan Pertamina lewat program Kemandirian Ekonomi Masyarakat (KEM) Batu Bersurat, Kecamatan XIII Koto Kampar, Riau, Minggu.
Faril menjelaskan ikan hasil panen ini sudah langsung ada yang menampung yakni pengusaha ikan salai, sehingga merekatidak pusing lagi memikirkan pemasarannya.
"Harga tolak ikan patin ini Rp18.000 per kilogram," jelas Faril Kamal.
Ia tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Pertamina yang sudah memberdayakan kelompok peternak ikan di Batu Bersurat lewat pembiayaan bergulirnya.
"Kami sangat terbantu, usai panen ini kami akan mengolah kolamnya dulu baru lanjut lagi dengan penyemaian bibit baru," imbuhnya.
Sementara itu Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo menyatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)menargetkan angka konsumsi ikan pada tahun 2019 di Indonesia sebesar 54,49 kilogram per kapita. Angka ini meningkat dibandingkan realisasi konsumsi ikan tahun lalu sebanyak 50,69 kg per kapita.
Sedangkan menurut survey BPS, ikan patin menduduki peringkat ketiga jenis ikan yang digemari masyarakat. Ikan ini disukai karena memiliki cita rasa yang khas, mengandung protein yang cukup tinggi, serta kadar kolesterol yang sangat rendah. Sehingga saat ini, ikan patin termasuk unggul pada komoditas perikanan.
Mendukung pemenuhan kebutuhan ikan tersebut, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I bekerja sama dengan Forum Layanan Iptek Bagi Masyarakat (FlipMas) Batobo membuat program budidaya ikan patin. Bertajuk Kemandirian Ekonomi Masyarakat (KEM) Batu Bersurat, program ini dilaksanakan di Kecamatan XIII Koto Kampar.
Roby Hervindo, mengungkapkan program ini diluncurkan pada 2014, hingga kini telah lima kali panen ikan patin dengan total lebih dari 20 ton.
"Keberhasilan panen ikan sebanyak itu tidak terlepas dari masyarakat Kecamatan XIII Koto Kampar yang gigih dalam mengikuti pelatihan yang diberikan oleh tim FlipMas. Sehingga mampu konsisten melakukan budidaya ikan patin. Pada panen kelima ini KEM Batu Bersurat berhasil memperoleh tiga ton ikan patin dari 30 ribu bibit yang dilepaskan," ujar Roby.
Baca juga: Pertamina tambah pasokan avtur untuk layani penerbangan haji