Ratusan orang lakukan aksi protes terhadap kekerasan dalam rumah tangga di Paris

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara,Ratusan orang lakukan aksi protes

Ratusan orang lakukan aksi protes terhadap kekerasan dalam rumah tangga di Paris

Seorang perempuan berpakaian seperti "Justice" membawa poster saat ia mengikuti demonstrasi saat "Act XXIV" (protes nasional ke-24 berturut-turut pada hari Sabtu) pergerakan rompi kuning di Strasbourg, Prancis, Sabtu (27/4/2019). (REUTERS/VINCENT KESSLER)

Paris (ANTARA) - Ratusan pemrotes berkumpul di Paris Tengah pada Sabtu (6/7) untuk meningkatkan kesadaran dan menuntut tindakan yang lebih keras terhadap pembunuh perempuan di Prancis.

Sambil berteriak "Cukup" dan membawa spanduk yang bertuliskan "Hentikan Femicides" atau "Planet ini memerlukan perempuan hidup", massa yang berkerumun mendatangi Bundaran Place de la Republique sebagai bagian dari demonstrasi yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi non-pemerintah hak asasi perempuan untuk memprotes tingginya "femicide", pembunuhan perempuan, oleh pria karena jenis kelaminnya.

Baca juga: Selama 2018, ada 108 kasus kekerasan perempuan-anak Pekanbaru

Perempuan dari segala usia dan beberapa lelaki juga mengheningkan cipta selama 74 detik untuk mengenang 74 perempuan yang diduga dibunuh di Prancis selama tahun ini, demikian data yang dikumpulkan oleh kelompok "Femicides pas compagnons ou ex" (Pembunuhan perempuan oleh mitra atau mantan) di Facebook. Empat perempuan, katanya, dibunuh pekan ini.

Menurut data Kementerian Dalam Negeri, 130 perempuan diduga dibunuh pada 2017 oleh suami atau pasangan mereka, naik dari 123 pada 2016, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad,

"itu adalah pembantaian," kata Jullie Gayet, aktris Prancis dan pasangan mantan presiden Peancis Francois Hollande, dalam protes itu. "Kita perlu meningkatkan kesadaran mengenai apa yang terjadi hari ini, yang berarti bahwa meskipun masyarakat berkembang, ada kemunduran, dan bahkan makin banyak perempuan meninggal hari ini."

Di dalam satu wawancara mingguan dengan Journal du Dimanche, Menteri Kesetaraan Gender Prancis Marlene Schiappa mengatakan pemerintah pada September akan meluncurkan konsultasi luas untuk merancang langkah baru guna mencegah pembunuhan perempuan. Konsultasi itu akan melibatkan menteri kehakiman dan dalam negeri, kelompok penasehat dan organisasi lain non-pemerintah. Ia mengatakan pemerintah juga akan melancarkan kegiatan untuk memastikan kasus kekerasan dalam rumah tangga dilaporkan.

"Tak ada negara yang telah mencapai nol pembunuhan perempuan, tapi saya kira jika kita semua menanganinya, kita dapat secara bersama berbuat lebih baik untuk jangka panjang," katanya.

Baca juga: Refleksi Hari Perempuan Internasional, Kasus KDRT di Riau Masih Tinggi

Baca juga: KDRT di Riau Periode Januari-September 37 Kasus, Pemicu Dominan Akibat Perselingkuhan


Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah