Seorang polisi terluka akibat rusuh laga perdana Liga 2 PSPS-PSMS

Pekanbaru (ANTARA) - Seorang anggota Kepolisian dari Satuan Sabhara Kepolisian Resort Kota Pekanbaru mengalami luka dalam insiden kerusuhan pertandingan perdana Liga 2 yang mempertemukan PSPS Pekanbaru dan PSMS Medan.

Dalam laga yang digelar di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Kota Pekanbaru, Sabtu sore itu, pertandingan sempat dihentikan setelah pendukung tuan rumah terlibat kerusuhan yang berujung pembakaran flare dan membakar kertas tisu ke dalam lapangan hijau.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhianda dalam keterangannya kepada awak media di Pekanbaru membenarkan jatuhnya korban luka dari Korps Bhayangkara.

Dia mengatakan korban diketahui bernama Budi Permana, berpangkat Brigadir dan terluka akibat lemparan batu dari tribun penonton.

"Dia terluka pada bagian bawah mata sebelah kanan, kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara Polda Riau untuk menjalani penanganan medis," katanya.

Dia menuturkan Polisi menganggap serius aksi tersebut dengan melakukan penyelidikan. Akan tetapi, hingga berita ini diturunkan dia menuturkan belum ada pihak yang diamankan pasca insiden tersebut.

Kabagops Polreta Pekanbaru, Kompol Angga F Herlambang menjelaskan bahwa anggota kepolisian bersama dengan perangkat pertandingan telah berupaya meredam aksi pendukung yang menciderai pertandingan perdana Liga 2 tersebut. Meski belakangan ada anggota Polisi yang terluka saat proses pengamanan itu.

Dalam waktu dekat dia mengatakan akan melakukan pemanggilan terhadap Curva Nord, salah satu pendukung fanatik PSPS Pekanbaru yang diduga telah melempari batu ke arah lapangan hijaum

"Kita pastikan mereka dulu aman, yang jelas nanti Curva Nord akan kita panggil," jelasnya.

Selain seorang petugas kepolisian yang menjadi korban, kaca depan mobil pemadam kebakaran kota Pekanbaru juga pecah akibat lemparan pada suporter saat itu.

PSMS Medan pada laga perdananya pada kompetisi Liga 2 Indonesia 2019 meraih kemenangan 3-2 atasPSPS Pekanbaru di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Riau, Sabtu. Pertandingan diwarnai aksi suporter tuan rumah yang melemparkan flare dan membakar kertas karena kecewa.

Sempat tertinggal lebih dulu dari tuan rumah melalui gol yang diciptakan penyerang PSPS Sandi Septian pada menit ke-13, PSMS bisa menyamakan kedudukan lewat gol Bayu Tri Sanjaya pada menit ke-38.

Tak ada tambahan gol di sisa waktu babak pertama dan ditutup dengan imbang 1-1.

Tim Ayam Kinantan menampilkan permainan menyerang di babak kedua. Gelandang serang Ilham Fathony membawa PSMS unggul 2-1 melalui gol pada menit 48.

Pemain yang sebenarnya baru direkrut manajemen PSMS dari PSPS ini kembali menyumbangkan gol kedua sehingga PSMS unggul 3-1.

Wasit Suma dari DKI Jakarta sempat menghentikan pertandingan pada menit ke- 80 akibat kerusuhan yang terjadi setelah penonton sempat masuk ke area lapangan, dan sebelumnya sempat diwarnainya pembakaran kertas dan flare.

Tim tuan rumah, setelah pertandingan dilanjutkan akhirnya memperkecil ketinggalan melalui gol Dani Marvelous Namangge pada waktu sudah memasuki injury time, sehingga pertandingan akhirnya ditutup dengan kemenangan 3-2 untuk PSMS.

Pelatih PSMS Abdurrahman Gurning usai laga mengatakan di babak pertama anak asuhnya bermain terlalu hati-hati dan sempat tertinggal terlebih dahulu dari tuan rumah.

Namun, berkat kesabaran ditambah motivasi yang tinggi untuk bisa meraih poin di laga perdana tersebut, timnya secara perlahan bangkit dan akhirnya bisa memenangkan laga.

"Terima kasih kepada semua pemain yang sudah main secara maksimal sehingga kita bisa memenangkan laga ini," katanya.

Baca juga: Suporter bakar-bakaran, PSPS Pekanbaru kalah di kandang dari PSMS Medan 2-3