Pekanbaru (ANTARA) - Identitas seorang ibu yang tewas terseret arus banjir di Kota Pekanbaru terungkap dan korban ternyata adalah pengantin baru, yang mengalami insiden saat mengantarkan sang suami.
“Korban diketahui merupakan pengantin baru,” kata Kepala Kantor Basarnas Pekanbaru, Amiruddin di Pekanbaru, Selasa.
Baca juga: Astaga, seorang ibu tewas terseret arus banjir di Pekanbaru
Banjir yang melanda Kota Pekanbaru pada Selasa pagi mengakibatkan korban jiwa setelah seorang ibu meninggal dunia akibat terseret arus di parit besar, di daerah Simpang Ardat, tepatnya di Jalan Lobak Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Korban diketahui bernama Yeni Riski Purwati, berumur 27 tahun, warga Kualu Panam. Ia adalah isteri dari Anto (30).
Menurut dia, saat kejadian banjir menggenangi jalan yang akan dilalui karena air dari parit besar meluap. Ketika mengantar suaminya bernama Anto ke Bandara Pekanbaru, mereka berboncengan menggunakan sepeda motor dan melewati parit yang sedang meluap.
Karena air yang menggenangi Jalan Lobak cukup deras, korban berkata pada suaminya untuk turun dari motor dan mereka berdua melewati banjir dengan berjalan kaki. Pada saat itu korban tergelincir dan terbawa arus.
“Suaminya mencoba menolong, namun karena arus deras sehingga pegangannya lepas,” katanya.
Kantor Basarnas Pekanbaru mendapat informasi dari masyarakat tentang insiden itu sekitar pukul 07.15 WIB dan langsung menurunkan tim pertolongan guna melakukan pencarian.
Proses pencarian dilakukan bersama petugas polisi, pemadam kebakaran, ormas dan masyarakat setempat. Strategi pencarian dengan cara bergerak melakukan penyisiran dari parit ke arah sungai kecil.
Pukul 08.05 WIB korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah korban ditemukan sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian awal.
“Korban dievakuasi dengan dibawa memakai ambulans ke Puskesmas Delima, dan nantinya akan dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Rohul,” kata Amiruddin.
Seorang warga, Hera (50), mengatakan, ibu-ibu setempat sempat mendengar suara orang minta tolong namun tidak bisa berbuat banyak.
“Korbanya terbawa arus sampai ke belakang kompleks saya. Akhirnya pagar tembok dibobol agar bapak-bapak bisa mengevakuasi,” kata Hera.
Pekanbaru diguyur hujan deras sejak Senin dini hari mengakibatkan sejumlah daerah banjir. Kondisi ini selalu terjadi akibat pembangunan tata kota dalam penyediaan drainase kurang baik, dan kurangnya kesadaran masyarakat karena masih banyak membuang sampah sembarangan.
Baca juga: Hujan lebat semalaman, ratusan rumah warga di Pekanbaru kebanjiran
Baca juga: Hujan lebat semalaman, ratusan rumah warga di Pekanbaru kebanjiran
Berita Lainnya
Tim SAR terus cari lansia hilang di Sungai Batang Kuantan Riau, begini kronologinya
29 March 2020 10:46 WIB
Satu anak hanyut di Sungai Apit Riau ditemukan, begini kronologinya
27 March 2020 14:22 WIB
Seluruh korban hanyut di Sungai Air Molek ditemukan, begini kronologinya
22 March 2020 12:35 WIB
Basarnas nyatakan jumlah korban meninggal hanyut di Sungai Sempor jadi delapan orang
22 February 2020 14:00 WIB
Tim SAR temukan petani sawit yang hanyut di Sungai Tanggi Kampar, begini nasibnya
28 June 2019 13:47 WIB
Polresta Pekanbaru selidiki mayat misterius terapung di Sungai Siak
25 June 2019 15:15 WIB
Astaga, seorang ibu tewas terseret arus banjir di Pekanbaru
18 June 2019 9:23 WIB
Tim SAR temukan pelajar yang hanyut di Sungai Rokan. Begini kondisinya
16 May 2019 10:34 WIB