Puluhan Keluarga Miskin Di Bukit Batu Pulangkan Gas 3 Kg

id puluhan keluarga, miskin di, bukit batu, pulangkan gas, 3 kg

Bengkalis, 14/10 (ANTARA) - Puluhan keluarga miskin di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, ramai-ramai mengembalikan bantuan pemerintah berupa tabung gas elpiji tiga kilogram beserta selang regulator dan kompor gas yang sempat mereka terima.

"Pengembalian perangkat memasak itu diduga akibat banyak yang rusak dan warga takut menggunakannya," kata Camat Bukit Batu, Andris Wasono, kepada ANTARA, Kamis.

Saat ini, terangnya, sudah ada sekitar 70 keluarga kurang mampu yang mengembalikan subsidi pemerintah itu.

Pengembalian perangkat masak itu terbanyak pada dua desa, meliputi Desa Tangjung Leban dan Desa Sejagat dengan jumlah 20 hingga 30 buah kompor.

Dari sejumlah kompor gas yang dikembalikan tersebut, terangnya, mayoritas mengeluhkan rusaknya selang regulator patah, bocor dan lengket saat dipasang ke tabung gas.

"Saat ini kompor dan regulator yang rusak dikumpulkan di balai desa masing-masing, " terang Camat.

"Atas keluhan kebanyakan warga ini, kita akan laporkan ke pihak konsultan," paparnya.

Dilain pihak, Kepala Desa Tanjung Leban, Bukit Batu, Mahadar, mengatakan, saat ini di desanya kebanyakan warga yang mengembalikan perangkat masak subsidi pemerintah itu meminta untuk diganti dengan bjenis kompor yang baru.

"Permintaan warga ini akan kita penuhi jika perangkat masak yang rusak itu telah diganti oleh pihak konsultan," ucapnya.

Pada kesempatan terpisah, Kades Sejangat, Bukit Batu, Sudarno, mengatakan, kebanyakan warga yang mengembalikan tabung gas tiga kilogram dan kompor yang rusak sudah mendapat penggantinya.

"Hal ini karena masih banyaknya stok tabung gas dan kompor di balai desa," terangnya.

Seorang pejabat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bengkalis yang membidangi perdagangan dalam negeri, Alfachrulrazy, mendukung tindakan pengembalian yang dilakukan sebahagian warga di Kecamatan Bukit Batu.

Menurutnya, pengembalian gas dan kompor subsidi itu merupakan hal yang tepat untuk mengantisipasi kecelakaan ledakan gas yang sampai saat ini marak di sejumlah daerah.

"Nanti konsultan akan bertanggungjawab dan menggantinya dengan yang baru," ringkasnya.