Pekanbaru (ANTARA) - Kebutuhan uang diperkirakan bakal meningkat. Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menyatakan telah menyiapkan uang tunai hingga Rp5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah.
“Total kebutuhan selama Ramadhan Rp5 triliun, termasuk kebutuhan perbankan,” kata Manajer Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau, Murdianto, di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan penyediaan uang kartal pada tahun ini meningkat Rp300 miliar dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp4,7 triliun. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menukarkan uang kertas baru, lanjutnya, BI telah menggelar penukaran uang bersama sejak 9 Mei lalu di Kota Pekanbaru.
“Perkiraan penukaran uang oleh masyarakat langsung, baik melalui kas keliling atau penukaran bersama mencapai Rp25 miliar,” katanya.
Pada tanggal 9 Mei 2019 penukaran uang kertas baru dapat dilakukan di Pasar Pagi Arengka, Kota Pekanbaru. Penukaran dilaksanakan oleh Bank Mandiri dan Bank BNI.
Kemudian tanggal 13 Mei 2019 juga akan digelar penukaran uang di Pasar Sail, Pekanbaru, yang dilaksanakan oleh Bank BRI dan Bank Riau Kepri. Selain itu ada penukaran bersama di halaman Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru pada tanggal 20-25 Mei 2019.
"Untuk jam penukaran dimulai dari pukul 9.00 WIB sampai 12.00 WIB setiap jadwalnnya," ungkap Murdianto.
Selain itu, ia mengatakan BI Riau juga mempersiapkan kas keliling luar kota. Hal ini dilakukan guna memperdekat jangkauan masyarakat yang ingin menukar uang kertas lama dengan uang kertas baru.
Untuk kas keliling ini dimulai tanggal 7-10 Mei 2019 di Bengkalis dan 14-17 Mei 2019 di Rokan Hilir.
"BI tahun ini tidak melayani penukaran di kantor karena kita fokuskan ke bank dan penukaran bersama di halaman kantor gubernur. Penukaran untuk semua nominal," terangnya.
Ia mengakui kalau dari beberapa tahun terakhir, animo masyarakat dalam menukar uang baru sangat tinggi. Bahkan pihak BI Riau harus membatasi jumlah penukar per hari, sehingga pelayanan dapat berjalan maksimal.
"Tahun ini kita perluas, baik dari segi lokasi maupun periode penukaran juga lebih lama. Bahkan di kantor Gubernur kita buka layanan sampai enam hari, tahun sebelumnya cuma empat hari," katanya.
Baca juga: Begini 3 strategi untuk Riau kembangkan kawasan industri Tanjung Buton
Baca juga: Ekonomi Riau 2019 diprediksi tumbuh 2,70 persen. Begini penjelasan BI