ini alasannya, biomassa sawit potensi jadi plastik ramah lingkungan

id Sawit, Plastik, Bayu Krisnamurthi

ini alasannya, biomassa sawit potensi jadi plastik ramah lingkungan

Pekerja menyelesaikan produksi bensin nabati dari minyak sawit di Laboratorium Tehnik Reaksi Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/4/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

Pekanbaru (ANTARA) - Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Bayu Krisnamurthi sekaligus mantan wakil Menteri Perdagangan menyatakan biomassa sawit memiliki potensi besar untuk menjawab permasalahan limbah plastik yang kini menjadi isu global.

"Kita mendorong produksi plastik dari Biomassa sawit. Untuk diketahui salah satu masalah paling serius adalah polusi plastik terutama di laut," kata Bayu kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Selama ini, dia menyebut kebutuhan plastik Indonesia yang mencapai lima juta ton per tahun dipenuhi dari plastik berbahan minyak bumi. Plastik jenis itu termasuk dalam kategori tidak ramah lingkungan karena sulit untuk diurai atau non-degradable.

Sementara merujuk berbagai penelitian, biomassa sawit berpotensi menjadi alternatif dalam pemenuhan kebutuhan plastik yang begitu besar dan menjadi jawaban permasalahan lingkungan.

"Selama ini plastik dari minyak bumi yang tidak bisa hancur. Salah satu alternatifnya adalah membuat plastik yang degradable dari sawit," ujarnya.

Memang, dia mengakui bahwa produksi plastik dari sawit memiliki "cost" yang terbilang mahal. Namun dia mengatakan hal itu hanyalah persoalan waktu dan terobosan teknologi. Saat ini, dia menuturkan terdapat beberapa perusahaan yang telah berinvestasi dan mengembangkan plastik ramah lingkungan dari sawit.

"Sehingga ke depan, kebutuhan plastik dari sawit akan menjadi jawaban kelebihan supply tandan buah segar," jelasnya.

Wakil Menteri Perdagangan pada era Kabinet Indonesia Bersatu II itu mengatakan pemanfaatan kelapa sawit dan turunannya di Indonesia saat ini masih rendah. Dia menyebut, baru sekitar 20 persen produk sawit yang baru dapat dimanfaatkan. Sebagian besarnya masih terfokus pada minyak sawit dan turunannya.

Padahal, dia mengatakan perkebunan sawit menyimpan begitu banyak potensi yang harus terus dikembangkan. Pembuatan plastik berbahan dasar biomassa sawit hanyalah salah satu contohnya.

Dia menjelaskan jika potensi perkebunan sawit yang masih dapat terus dikembangkan ke semua lini pemenuhan kebutuhan masyarakat. Batang sawit yang ditebang saat peremajaan contohnya. Dia menyebut serat batang sawit yang biasanya alpa untuk dimanfaatkan sebenarnya bisa diolah menjadi berbagai produk karena memiliki serat yang sangat bagus.

"Batang pohon sawit saat replanting sumber seratnya luar biasa yang bisa dijadikan kertas. Bisa menjadi pengganti serat kayu," tuturnya.

Kemudian, cangkang sawit juga memiliki nilai ekonomi tinggi yang saat ini telah menjadi salah satu komoditas ekspor sebagai sumber energi terbarukan.

"Belum kita manfaatkan jasa wisata kebun, itu sangat terbuka luas. Apabila kebun sawit dikelola dengan baik, bersih, rindang, jadi tempat menarik untuk dijadikan wisata. Itu di luar minyak," paparnya.