Usaha Desa Di Rohul Dikembangkan Jadi Bundes

id usaha desa, di rohul, dikembangkan jadi bundes

Pasir Pengaraian, Riau, 7/10 (ANTARA) - Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau akan diupayakan seluruhnya berkembang menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).

"Dari 104 UED-SP di Rohul, 16 diantaranya sudah menjadi BUMDES. Memang jumLahnya masih sedikit dan belum sebanding, tapi akan diusahakan seluruhnya nanti mampu menjadi BUMDES", kata Kepala Badan Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Keluarga Berencana (BPPDKB) Rohul, Jamaluddin kepada ANTARA di Pasir Pengaraiyan, Kamis.

Ia menjelaskan, dari 16 BUMDES yang ada, masih terdapat lima BUMDES yang belum diresmikan. Peresmian kelima BUMDES itu rencananya akan dilakukan pada puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Rohul ke 11 pada 12 Oktober 2010.

"Dana UED-SP semula dikucurkan Rp37 miliar, kini telah berkembang menjadi Rp43 miliar dan sudah terdapat 16 BUMDES," katanya.

Menurut dia, syarat UED-SP untuk menjadi BUMDES harus mampu mengelola dan megembangkan dana secara mandiri serta tanpa adanya tunggakan dari masyarakat yang meminjam dana atau nasabah. Selain itu UED-SP juga harus mempunyai fasilitas dan perlengkapan termasuk kantor secara mandiri.

Ia mengatakan, sebagian besar dana yang dikucurkan itu kepada pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), sehingga pengembaliannya lancar, namun ada juga untuk petani dan perkebunan.

Dana BUMDES yang disalurkan ke masyarakat pelaku UKM itu seperti untuk usaha warung serba ada, penyaluran pupuk, wira pendidikan, jual beli kendaraan bermotor, bengkel dan berbagai jenis usaha lainnya.

Ia menjelaskan, tingkat pengembalian pinjaman BUMDES telah mencapai 94,5 persen dan sisanya mengalami tunggakan pengembalian. Dimana untuk pinjaman yang dikucurkan maksimal dari Rp15 juta hingga Rp20 juta, dengan jangka pinjaman 18 bulan atau paling lama 1,5 tahun untuk pinjaman tahap I, jika pinjaman tahap II boleh hingga dua tahun.

Tetapi, kata Jamaluddin, saat ini masih adanya kendala mengenai penambahan modal BUMDES, karena saat ini untuk pengembangan BUMDES masih membutuhkan dana tambahan sekitar Rp15 miliar hingga Rp20 miliar lagi.

Kata dia, dengan penambahan dana untuk modal BUMDES yang telah ada saat ini, nantinya seluruh UED-SP di Rohul juga dapat dijadikan BUMDES dengan modal yang sudah ada, tidak harus mencari penambahan dana lagi.

"Kami sudah melakukan lobi ke Menteri Koordinator Ekonomi Keuangan dan Industri di Jakarta, pada Feberuari 2010 lalu untuk meminta tambahan dana. Namun belum ada realisasi. Jika dana itu terpenuhi, maka tidak khawatir untuk dana BUMDES berikutnya", kata Jamaluddin.