Jakarta (ANTARA) - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf di Malaysia menyatakan pihaknya merasa dirugikan atas beredarnya video pencoblosan surat suara pemilu serentak di Malaysia.
"Kami merasa sudah dirugikan dan berpotensi besar (pencoblosan surat suara) sengaja dilakukan oknum yang ingin merugikan kami," kata Sekretaris TKN di Malaysia Dato M. Zainul Airifin melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis.
TKN meminta KPU melalui tupoksi panitia pemilihan luar negeri (PPLN) terus bersifat netral didalam menyelenggarakan pemilihan hingga perhitungan suara pada tanggal 17 April 2019.
TKN juga meminta Bawaslu berkoordinasi dengan Polisi Malaysia untuk menindak kejadian ini dan harus turun ke Kuala Lumpur langsung.
"Bawaslu jangan hanya mendengar laporan dari bawah yang belum tentu kebenarannya," ujar Zainul.
Baca juga: Bawaslu RI jelaskan kronologi surat suara dicoblos duluan di Malaysia
Sebelumnya, beredar tiga potongan video berdurasi singkat yang ditengarai di Malaysia yang berisi sejumlah kertas suara Pemilu 2019 sudah dicoblos, padahal pemungutan suara pemilu di Malaysia baru dilaksanakan pada tanggal 14 April 2019.
Dalam salah satu video, tampak dua wanita sedang melakukan pencoblosan terhadap surat suara dengan tenang meski aksinya direkam video. Di potongan video lain, seseorang menunjukkan surat suara telah tercoblos untuk caleg partai tertentu dan Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden RI Jokowi-Ma'ruf.
Di dalam video juga tampak belasan atau puluhan karung putih serta plastik hitam berukuran besar yang di dalamnya ditengarai berisi surat suara pemilu.
KPU dan Bawaslu menyatakan tengah mengusut kebenaran video tersebut.
Baca juga: KPU tidak mau berandai-andai terkait kebenaran surat suara tercoblos di Malaysia
Baca juga: Begini kronologi kasus surat suara tercoblos versi Panwaslu Kuala Lumpur Malaysia