Pekanbaru (ANTARA) - Provinsi Riau mendapat rangking ke-3 destinasi wisata halal di Indonesia versi Muslim Travel Indeks (MTI) yang diumumkan di Jakarta, Selasa (9/4), dan penghargaan diserahkan Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya.
Sedangkan peringkat pertama diraih Provunsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan rangking berikutnya diraih Provinsi Aceh.
Menteri Pariwisata pada kesempatan itu menyerahkan piala dan piagam kepada masing-masing daerah. Untuk Riau, piala dan piagam tersebut diterima langsung oleh Gubernur Riau, Syamsuar.
Ketua tim percepatan perkembangan pariwisata halal, Anang Sutono, dalam sambutannya mengatakan penilaian rangking ini adalah rangkaian dari kegiatan Wonderful Indonesia Halal Tourism Meeting and Conference yang dihelat Kementerian Pariwisata RI.
"Adanya penilaian destinasi wisata halal ini untuk memberi semangat perkembangan pengembangan pariwisata halal di Indonesia," ungkap Anang.
Anang juga mengatakan bahwa semangat Provinsi Riau dalam pengembangan wisata halal ini sangat luar biasa. Tahun 2018 lalu Riau berada pada rangking 7, sekarang berada pada rangking 3.
"Semangat Riau juga terlihat pada pemimpinnya yang lengkap datang pada kegiatan ini. Selamat kepada Gubernur Riau, Pak Syamsuar," kata Anang.
Sementara itu, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya juga mengucapkan selamat pada 12 daerah provinsi/kota telah menjadi yang terbaik dalam Wonderful Indonesia, dan saat ini pertumbuhan pariwisata di Indonesia tercepat di dunia.
"Indonesia salah satu negara yang wajib dikunjungi, tahun 2018 wisata halal kita (Indonesia) masuk rangking 2 dunia," beber Arief.
Sektor pariwisata ini, ucap Arief, diharapkan pada tahun 2019 ini menjadi ini penyumbang devisa terbesar pertama di Indonesia. Apalagi pariwisata adalah industri paling mudah untuk percepatan dan menciptakan lapangan kerja.
"Di Bogor, PAD terbesarnya berasal dari sektor pariwisata. Bahkan di sejumlah daerah di Indonesia ini perekonomiannya meningkat karena pendapatan dari sektor pariwisata," ucap Arief.
Usai menerima piala dan piagam penghargaan, Syamsuar bersyukur atas prestasi ini. Tentunya, hal ini tak lepas dari dukungan berbagai elemen masyarakat.
"Setelah kita melakukan MoU dengan Kementerian Pariwisata dan 12 daerah provinsi/kota di Indonesia tentang pengembangan wisata halal, prestasi ini ditingkatkan sehingga kunjungan wisatawan mancanegara juga meningkat. Efeknya jelas pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Riau," ucap Syamsuar.