KPU Riau optimis partisipasi Pemilu 2019 naik jadi 77,5 persen

id KPU Riau,kpu update,pemilu 2019,tingkat partisipasi pemilu 2019,berita riau terbaru,berita riau terkini,berita riau antara

KPU Riau optimis partisipasi Pemilu 2019 naik jadi 77,5 persen

Arsip foto. Proses simulasi pemilihan umum oleh KPU Riau. (Antaranews/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau optimis tingkat partisipasi masyarakat setempat naik mencapai 77,5 persen sesuai target pada Pemilu serentak 17 April 2019.

"Berdasarkan pengalaman, sejak ada pilkada serentak 2015, 2017 dan 2018, terjadi kenaikan tingkat partisipasi signifikan di Riau," kata Ketua KPU Riau Muhammad Ilham Yasir kepada ANTARA di Pekanbaru, Rabu.

Muhammad Ilham Yasir menjelaskan, optimisme KPU 77,5 persen, bukan tanpa alasan, karena pada pemilu kali ini ada dua agenda bersamaan yakni, pemilihan anggota legislatif dan Presiden.

Diakuinya, daya tarik dari Pilpres sangat tinggi, sehingga yang selama ini tidak peduli dengan pileg, bisa ikut terdongkrak. Contoh pengalaman di pilgubri 2013 tingkat partisipasi Riau sebesar 54 persen, pada Pilgubri serentak 2018 kemarin naik menjadi 58 persen hampir mendekati 59 persen.

Baca juga: KPU Rohil optimistis tingkat partisipasi masyarakat meningkat di Pemilu 2019

Menurut Ilham, demikian sapaan akrab awak media, kondisi itu hampir terjadi di seluruh daerah di Riau. Pada pilkada 2015, dibandingkan dengan pilkada 2010, dan pilkada 2017 dibandingkan dengan pilkada sebelumnya 2012, terjadi kenaikan.

Padahal sebagai catatan, partisipasi untuk pilkada baik di Riau maupun di daerah lainnya di Indonesia selalu di bawah partisipasi pileg.

"Nah, di tahun 2019 ini kan sejarah, pemilihan legislatif digabungkan dengan pemilihan presiden, dampak keserentakan ini kita khususnya di Riau berharap, akan mendongkrak partisipasi dari 2014 sebesar 73 persen, naik selaras dengan target nasional sebesar 77,5 persen," tegas pria berkacamata itu.

Baca juga: KPU Riau isi kekosongan jabatan komisioner di Kabupaten Kepulauan Meranti

Optimisme ini sambungnya, bukan tanpa upaya, sejak 2018 terutama pola sosialisasi yang dilakukan oleh KPU, di seluruh Indonesia menyasar pada kelompok-kelompok masyarakat, yang selama ini mempengaruhi tingkat partisipasi.

Sebagai contoh di pemilu 2019 ini, selain menyasar pemilih milenial dengan kegiatan yang melibatkan mereka, dibuat sosialisasi ke sekolah dan ke kampus.

"Kami buat kegiatan milenial, ada lomba mural terutama menyasar kalangan mereka dan seniman, ada pentas seni, lomba band anak-anak SMU dan kuliah berupa menyanyikan jingle-jingle dan lagu pemilu,

pentas konser musik untuk milenial guna mengapresikan seni mereka," imbuh dia.

Selain itu, KPU menyasar sosialisasi ke kelompok masyarakat adat, daerah rawan konflik, daerah perbatasan partisipasi rendah, kelompok perempuan, dan kelompok disabilitas.

"Itu semua kami datangi dalam bentuk sosialisasi secara massif, bersama KPU kab/kota, serta masing-masing membentuk Relawan Demokrasi (Relasi), jumlahnya antara 50-55 orang, mewakili unsur berbagai kelompok yang dipusatkan di tingkat kecamatan. Ini sudah berjalan sejak pertengahan Januari 2019 sampai jelang hari pencoblosan," pungkasnya.

Baca juga: Empat kategori khusus ini diizinkan KPU Bengkalis pindah memilih pada Pemilu 2019