Bengkalis (ANTARA) - Seekor lumba-lumba terdampar dan mati di Pantai Tanjung Jaya Desa Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu.
Seorang saksi mata, Syahrudin, kepada ANTARA mengatakan mamalia itu ditemukan oleh warga mengapung di pantai pada Sabtu pagi sekitar pukul 08.05 WIB. Belum diketahui jelas penyebab kematian, namun Syahrudin mengatakan pada tubuh lumba-lumba ada luka berdarah yang diduga karena terbentur batu karang saat terdampar di pantai.
“Panjangnya 1,25 meter. Lebar sayap antara ekor kiri-kanan sekitar 40 centimeter, beratnya sekitar 10 kilogram,” kata Syahrudin yang juga menjadi Petugas Keamanan di Unit Pangkalan Pendaratan Ikan Pulau Rupat (PPI).
Baca juga: Dua Dugong Mati dalam Sepekan di Riau
“Jenisnya ketika diperiksa tadi masuk jenis finless (tanpa sirip),” katanya.
Menurut dia, lumba-lumba seperti itu kadang terlihat dari daratan ketika mereka berenang saat air laut pasang.
“Tapi terdampar jarang, dulu ada. Kejadian lama sekitar 2003-2004 ada waktu itu besar dan sudah dikuburkan,” kata Syahrudin sambil mengatakan lumba-lumba ini juga sudah dikuburkan.
Baca juga: Penyelenggara Sirkus Lumba-lumba Keliling Bantah Tudingan Eksploitasi Satwa
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, membenarkan kejadian tersebut. Dalam rilis pers yang dipublikasikan di website kkp.go.id menyabutkan bahwa dari hasil identifikasi Satker Pekanbaru, diketahui lumba-lumba itu berjenis lumba-lumba tak bersirip (finless porpoise).
Lumba-lumba tanpa sirip itu punya nama latinNeophocaena phocaenoides.Finless porpoise Indo Pasifik ini merupakan jenis lumba-lumba yang tergolong langka yang habitatnya tersebar perairan pesisir Asia, terutama di sekitar Jepang, Korea, Cina, Indonesia, Malaysia, India, dan Bangladesh.
Sepanjang jangkauan mereka, lumba-lumba tinggal di perairan dangkal, hingga 50 m (160 kaki) dalam, dekat dengan pantai, di perairan dengan dasar laut yang lembut atau berpasir, atau di muara dan rawa-rawa bakau. Dalam kasus luar biasa, mereka telah dijumpai sejauh 135 km (84 mil) lepas pantai di Cina Timur dan Laut Kuning, meskipun masih di perairan dangkal.
Riset mengenai keberadaan finless porpoise ini di Riau belumlah banyak sehingga kurang dapat dipastikan sebarannya di mana saja. Namun, ini kejadian kedua setelah 29 Maret 2017 juga terjadi kasus serupa di Perairan Sinaboi, Rokan Hilir.
Baca juga: Pakar Kelautan Ragukan Dugong Mati di Riau
Berita Lainnya
Pantau Gambut ajak warga untuk jaga habitat satwa langka di Hari Binatang Sedunia
04 October 2021 10:24 WIB
BBKSDA Riau gelar operasi gabungan bersihkan jerat harimau
27 March 2019 14:59 WIB
Vidio - Evakuasi harimau Sumatera terjerat pakai tandu dan perahu
26 March 2019 16:13 WIB
Kasihan, kaki Harimau Sumatera infeksi akibat jerat di Riau terancam diamputasi
26 March 2019 14:01 WIB
Empat orang jadi tersangka penyelundup 40 satwa langka tujuan Malaysia
25 March 2019 18:32 WIB
BBKSDA Riau dorong penyelamatan habitat ikan arwana Danau Gunung Sahilan
25 March 2019 9:38 WIB
Gakkum KLHK buru dalang penyelundup satwa dilindungi tujuan Malaysia
23 March 2019 13:27 WIB