Bandara Pekanbaru dan kedai kopi matikan lampu untuk Earth Hour 2019
Pekanbaru (ANTARA) - Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dan kedai kopi setempat mematikan lampu selama satu jam sebagai bentuk kampanye global “Earth Hour 2019”, Sabtu malam.
Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait, mengatakan pemadaman lampu di fasilitas publik tersebut tetap mempertimbangkan aspek keamanan bagi pengguna.
“Aspek ‘safety’ (keamanan) tentu kami utamakan. Kan pukul 20.30 pas sepi penumpang,” katanya.
Baca juga: EARTH HOUR Pekanbaru Meriah di Tengah Hujan
Berdasarkan pantuan Antara, pelaku usaha kuliner juga ikut serta dalam kampanye Earth Hour. Seperti di kedai Kopikirapa di Jl. Kuau, Pekanbaru, dimana pengelola mematikan lampu di saat bersamaan berlangsung nonton bareng debat Calon Presiden 2019 yang keempat.
Pengunjung terlihat tidak komplain meski menonton debat antara Capres 01 Joko Widodo dan Capres 02 Prabowo Subianto di dalam gelap. Pengelola kedai menyediakan layar besar untuk nonton bersama.
“Debat Capres itu penting, tapi lebih penting lagi kita mengambil tindakan untuk menyelamatkan bumi dengan hemat energi. Mematikan lampu hanya langkah kecil saja, semua orang bisa melakukannya tapi dampaknya akan besar,” kata pengelola Kopikirapa, Zamzami Arlinus.
Video lampu-lampu di Bandara Pekanbarudimatikan saat EarthHour2019
Sementara itu, sebanyak empat hotel di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, juga berpartisipasi mematikan lampu untuk memperingati “Earth Hour 2019”.
“Empat hotel itu Jatra Hotel, Premier, Prime Park, dan Swiss Belinn,” kata Koordinator Earth Hour Pekanbaru, Patar Sinaga.
Ia menjelaskan, komunitas Earth Hour dalah bagian kecil dari gerakan sukarelawan di Kota Pekanbaru, yang terdiri dari para pecinta lingkungan dan masyarakat umum untuk bergerak bersama menyelamatkan bumi.
Selain empat hotel tersebut, Patar mengatakan dua “landmark” di Kota Pekanbaru juga akan dimatikan lampunya pada penyelenggaraan Earth Hour pada pukul 20.30 sampai 21.30 WIB, yakni Anjung Seni Idrus Tintin, dan Masjid Raya Annur.
Earth Hour akan diperingati bersama di seluruh dunia pada 30 Maret 2019 sebagai kampanye global untuk penghematan energi. Earth Hour pada awalnya merupakan kampanye global WWF yang dimulai oleh WWF-Australia tahun 2007. Sekarang Earth Hour menjadi gerakan bersama dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, korporasi, masyarakat, mahasiswa dan organisasi lainnya.
Baca juga: Sosok Prabowo palsu bikin heboh di Bandara Pekanbaru
Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dunia beraksi nyata untuk penyelamatan bumi dengan tema tahun ini “Switch Off Your Light, Turn On the Earth”.
Di Kota Pekanbaru, komunitas tersebut menggandeng Pemerintah Kota Pekanbaru, Dinas Pariwisata Provinsi Riau, dan WWF-Indonesia Program Riau. Kegiatannya akan dipusatkan di Panggung Seni Kreatif, arena Purna MTQ, Pekanbaru yang dihadiri oleh beberapa perwakilan dari dinas terkait dan berbagai komunitas di Pekanbaru.
“Sesuai dengan tema Earth Hour tahun ini maka yang terpenting adalah bagaimana selanjutnya para generasi milenial berperan setelah mematikan lampu untuk menghidupkan bumi. Maksudnya adalah bagaimana kita bisa bersama memberikan dampak positif terhadap bumi meski sekecil apa pun,” kata Patar.
Baca juga: Earth Hour 2017, Lampu Jalan Sepanjang Sudirman-MH Thamrin Dimatikan
Baca juga: Mahasiswa Meriahkan Earth Hour Malam ini di UIN Suska Riau,
Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait, mengatakan pemadaman lampu di fasilitas publik tersebut tetap mempertimbangkan aspek keamanan bagi pengguna.
“Aspek ‘safety’ (keamanan) tentu kami utamakan. Kan pukul 20.30 pas sepi penumpang,” katanya.
Baca juga: EARTH HOUR Pekanbaru Meriah di Tengah Hujan
Berdasarkan pantuan Antara, pelaku usaha kuliner juga ikut serta dalam kampanye Earth Hour. Seperti di kedai Kopikirapa di Jl. Kuau, Pekanbaru, dimana pengelola mematikan lampu di saat bersamaan berlangsung nonton bareng debat Calon Presiden 2019 yang keempat.
Pengunjung terlihat tidak komplain meski menonton debat antara Capres 01 Joko Widodo dan Capres 02 Prabowo Subianto di dalam gelap. Pengelola kedai menyediakan layar besar untuk nonton bersama.
“Debat Capres itu penting, tapi lebih penting lagi kita mengambil tindakan untuk menyelamatkan bumi dengan hemat energi. Mematikan lampu hanya langkah kecil saja, semua orang bisa melakukannya tapi dampaknya akan besar,” kata pengelola Kopikirapa, Zamzami Arlinus.
Video lampu-lampu di Bandara Pekanbarudimatikan saat EarthHour2019
Sementara itu, sebanyak empat hotel di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, juga berpartisipasi mematikan lampu untuk memperingati “Earth Hour 2019”.
“Empat hotel itu Jatra Hotel, Premier, Prime Park, dan Swiss Belinn,” kata Koordinator Earth Hour Pekanbaru, Patar Sinaga.
Ia menjelaskan, komunitas Earth Hour dalah bagian kecil dari gerakan sukarelawan di Kota Pekanbaru, yang terdiri dari para pecinta lingkungan dan masyarakat umum untuk bergerak bersama menyelamatkan bumi.
Selain empat hotel tersebut, Patar mengatakan dua “landmark” di Kota Pekanbaru juga akan dimatikan lampunya pada penyelenggaraan Earth Hour pada pukul 20.30 sampai 21.30 WIB, yakni Anjung Seni Idrus Tintin, dan Masjid Raya Annur.
Earth Hour akan diperingati bersama di seluruh dunia pada 30 Maret 2019 sebagai kampanye global untuk penghematan energi. Earth Hour pada awalnya merupakan kampanye global WWF yang dimulai oleh WWF-Australia tahun 2007. Sekarang Earth Hour menjadi gerakan bersama dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, korporasi, masyarakat, mahasiswa dan organisasi lainnya.
Baca juga: Sosok Prabowo palsu bikin heboh di Bandara Pekanbaru
Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dunia beraksi nyata untuk penyelamatan bumi dengan tema tahun ini “Switch Off Your Light, Turn On the Earth”.
Di Kota Pekanbaru, komunitas tersebut menggandeng Pemerintah Kota Pekanbaru, Dinas Pariwisata Provinsi Riau, dan WWF-Indonesia Program Riau. Kegiatannya akan dipusatkan di Panggung Seni Kreatif, arena Purna MTQ, Pekanbaru yang dihadiri oleh beberapa perwakilan dari dinas terkait dan berbagai komunitas di Pekanbaru.
“Sesuai dengan tema Earth Hour tahun ini maka yang terpenting adalah bagaimana selanjutnya para generasi milenial berperan setelah mematikan lampu untuk menghidupkan bumi. Maksudnya adalah bagaimana kita bisa bersama memberikan dampak positif terhadap bumi meski sekecil apa pun,” kata Patar.
Baca juga: Earth Hour 2017, Lampu Jalan Sepanjang Sudirman-MH Thamrin Dimatikan
Baca juga: Mahasiswa Meriahkan Earth Hour Malam ini di UIN Suska Riau,