Pekanbaru (ANTARA) - Aksi terorisme yang menyerang umat muslim yang menjadi jamaah shalat Jumat di dua masjid di Christchurch, NewZealand (Selandia Baru), membuat dua presiden yang kerap bertolak belakang ini kompak.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat ini menyatakan bahwa penembakan yang mengakibatkan puluhan korban itu, adalah sebuah tindakan brutal dan ganas.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengirim pesan kepada Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardem, untuk menyampaikan belasungkawa sehubungan dengan serangan teroris mematikan di Kota Christchurch, tempat beberapa penembak menyerang orang yang sedang Shalat Jumat di dua masjid, kata dinas pers Kremlin.
"Itu adalah serangan sinis yang brutal terhadap warga sipil yang telah berkumpul untuk shalat," demikian antara lain isi pesan itu, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Rusia, TASS --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat sore.
"Saya berharap mereka yang terlibat dalam kejahatan ini akan menerima hukuman yang setimpal," tambah Putin.
Menurut dia, rakyat Rusia turut berduka buat mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai dan mendoakan mereka yang cedera cepat sembuh.
Baca juga: Vidio - Teror penembakan di Masjid Selandia Baru "live" di Facebook tuai kutukan
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengutuk "pembunuhan mengerikan" di dua masjid di Selandia Baru sebagai "tindakan kebencian yang ganas."
Pembunuhan massal yang terjadi saat sholat Jumat itu melukai lebih dari 40 orang dalam penembakan massal yang terburuk, dan Perdana Mneteri Jacinda Ardern mengutuknya sebagai terorisme.
"Saya menyampaikan rasa simpati dan salam kepada rakyat Selandia Baru setelah pembunuhan massal yang mengerikan di masjid-masjid itu. Sebanyak 49 orang tak bersalah telah meninggal, dengan banyak lagi yang menderita luka parah. AS berdiri bersama Selandia Baru untuk melakukan apa saja yang dapat kami lakukan," cuit Trump di Twitter.
Baca juga: Dua warga Sumbar korban teror penembakan di Masjid Selandia Baru. Bagaimana kondisi mereka?
Sebelumnya, eberapa penembak melepaskan tembakan di Masjid An-Noor dan Linwood di Christchurch sekitar pukul 13.45 waktu setempat (08.WIB), Jumat. Serangan tersebut menewaskan tak kurang dari 49 orang dan membuat lebih dari 20 orang lagi cedera. Polisi juga menemukan dan menjinakkan dua bom rakitan yang ditaruh di mobil yang diparkir di dekat masjid itu.
Empat tersangka --tiga lelaki dan satu perempuan-- ditahan. Namun, polisi mengatakan ada alasan untuk percaya bahwa tidak semua penyerang telah dibekuk.
Baca juga: Dua WNI jadi korban penembakan di Masjid Selandia Baru
Baca juga: 40 Orang tewas, 20 luka parah dalam penembakan masjid di Selandia Baru