Siak (Antaranews Riau) - Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyatakan Provinsi Riau menjadi atensi pemerintah pusat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Iya. Kita melihat dari frekuensi (terjadinya Karhutla), tadi saya dilapori ada beberapa daerah menjadi fokus kita. Di antaranya Riau," katanya di sela-sela kunjungan kerjanya di Kecamatan Sabak Auh, Siak, Provinsi Riau, Jumat.
Selain Provinsi Riau, pemerintah pusat juga turut memberikan atensi bencana Karhutla yang terjadi di sejumlah provinsi seperti Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
"Itu (ketiga daerah) menjadi atensi serius kita," ujarnya.
Moeldoko mengunjungi Kota Dumai, Kabupaten Siak dan Bengkalis dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Riau. Salah satu agenda utamanya adalah mengetahui kondisi Karhutla serta langkah pencegahan melalui pembasahan gambut yang dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut (BRG).
Sepanjang 2019 ini, lebih dari 850 hektare lahan terbakar di Provinsi Riau. Kebakaran terluas terjadi di Kabupaten Bengkalis. Bahkan, hingga hari ini upaya penanggulangan masih terus dilakukan, tepatnya di Pulau Rupat.
Ia meminta agar upaya penanggulangan terus digesa. Pemerintah Pusat, katanya, siap membantu untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan Pemerintah Provinsi Riau dalam upaya penanggulangan Karhutla.
Selain itu, Moeldoko juga meminta agar kegiatan pencegahan Karhutla terus dilakukan sehingga tidak kembali terjadi di wilayah lainnya.
"Begitu melihat cuaca panas seperti ini, harus ada antisipasi. Mitigasinya seperti apa. Itu intinya," ujar mantan Panglima TNI tersebut.
Gubernur Riau, Syamsuar yang mendampingi Moeldoko mengatakan saat ini pemerintah pusat telah membantu dua unit helikopter guna menanggulangi Karhutla yang terjadi di Riau. Kedua helikopter tersebut berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Sudah mulai operasi. Tadi pagi kita lihat di Bandara sudah terbang untuk mengatasi Karhutla," kata Syamsuar di hari pertamanya menjabat sebagai Gubernur Riau tersebut.
Syamsuar saat dilantik sebagai Gubernur Riau bersama pasangannya Edy Natar Nasution pada 20 Februari 2019 langsung mendapat mandat dari Presidennya Joko Widodo untuk segera mengatasi Karhutla di Bumi Lancang Kuning.