Terungkap Aliran Suap Mafia Bola Liga Indonesia, Jumlahnya Mengejutkan

id mafia bola,tersangka pengaturan skor bola,vigit waluyo

Terungkap Aliran Suap Mafia Bola Liga Indonesia, Jumlahnya Mengejutkan

Tersangka mafia bola Liga Indonesia, Vigit Waluyo (tenga) usai diperiksa di polis. (ANTARA News Jatim)

Surabaya (Antaranews Riau) - Tersangka kasus pengaturan skor Vigit Waluyo mengungkap besarnya uang suap yang beredar untuk mengatur pertandingan sepak bola Liga Indonesia. Bahkan tersangka mengakui pernah menyetor sejumlah uang ke Komite Wasit agar timnya tidak dikerjai "sang pengadil lapangan" selama bertanding.

Vigit usai diperiksa Satgas Antimafia Bola di Mapolda Jatim di Surabaya, Kamis mengatakan uang itu diberikan kepada anggota Komite Wasit Nasrul Koto atas saran dari anggota Komite Disiplin Dwi Irianto alias Mbah Putih.

"Kami awalnya bertemu dengan Mbah Putih. Dia memberi saran kepada saya untuk bertemu Mas Nasrul Koto," katanya.

Baca juga: Reformasi Sistem Transfer Sepak Bola, FIFA Usulkan Pengaturan Biaya transfer Dan Batasi Pemain Pinjaman

Vigit merupakan orang yang sudah cukup lama di dunia sepakbola Indonesia, dan memiliki klub sepakbola. Ia melanjutkan, usai mengirim sejumlah uang, Vigit merasakan pertandingan tim yang dikelolanya benar-benar aman atau tidak mengalami gangguan dari wasit.

"Lalu saya bertemu beliau, dan menanyakan tentang kenapa tim kami seperti ini. Setelah itu pertandingan kami aman-aman saja. Maksudnya sudah tidak lagi diganggu dari perwasitan," ucapnya.

Selain itu, pria asal Sidoarjo ini mengatakan dirinya baru menghubungi oknum PSSI pada musim 2018. Namun dalam pertemuan tersebut tak menyetor uang dengan nominal yang besar. "Pada kompetisi Liga 2 tidak ada uang besar sama sekali," katanya.

Baca juga: Wahh Gawat!! 2 Pejabat Di Riau Masuk Daftar Pemberi Suap Ke Pejabat Kemenkeu

Meski tidak menyetor uang ke anggota PSSI, Vigit mengaku memberikan uang sebesar Rp25 juta hingga Rp50 juta ke wasit yang memimpin pertandingan klub yang dirinya bantu untuk dimenangkan.

"Tapi kadang jika tidak diberikan itu, mereka (wasit) lebih membela tim tamu. Kadang meskipun sudah membayar dengan nominal tertentu, tidak ada jaminan klub yang membayar itu menang," katanya.

Selama berkecimpung di kancah persepakbolaan nasional, Vigit mengaku telah menghabiskan uang sekitar Rp100 miliar hingga Rp200 miliar.

"Nominal untuk memberikan uang ke wasit itu beragam ada yang Rp25 juta, ada yang Rp30 juta. Kalau jumlahnya berapa berapa ke setiap wasit itu dibagi mereka sendiri, saya hanya memberikan utuh," ucapnya.