Populasi Ternak Sapi Di Rohul Mencapai 25.248

id populasi ternak, sapi di, rohul mencapai 25248

Pasir Pengaraian 5/8 (ANTARA) - Populasi sapi ternak di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, hingga Juli 2010 mencapai 25.248 ekor, baik sapi milik pemerintah maupun pribadi.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Rohul, Marjoko, Kamis, mengatakan dengan populasi ternak sapi 25.458 ekor itu, pihaknya masih akan membuat berbagai program agar swasembada daging 2014 mendatang bisa tercapai.

"Kita targetkan tahun 2014 mendatang Rohul bisa swasembada daging, maka kini kita sedang membuat program inseminasi buatan (IB) maupun kawin alam serta penambahan bibit sapi dari luar Riau dan termasuk pencegahan sapi betina yang masih produktif untuk di potong", katanya.

Dia mengatakan, dalam mempercepat swasembada daging Dinas Peternakan dan Perikanan Rohul berupaya dengan sistem Embrio transfer, agar sapi dapat beranak dalam waktu dekat dan kembar. Selain itu pemerintah pusat melalui Dirjen Peternakan telah menggarkan dana untuk program Ismenisasi Buatan (IB) bagi 500 ekor dengan singkronisasi birahi agar kawin serentak.

"Proses IB dilakukan dengan sistem sapi disuntik perasang, kemudian dalam 3 hari sapi minta dikawinkan lalu baru disuntik IB, maka setelah itu 9 bulan sapi sudah beranak lagi", kata Marjoko.

Kata dia, target IB sebelumnya yang untuk 3000 ekor sudah terealisasi tahun ini dan kondisi sudah bunting 840 ekor jenis sapi Bali dan sapi campuran."Bahkan tahun 2010 ini, kita telah memeriksa 2600 ekor sapi untuk di 4 kecamatan yakn, Bangun Purba, Rambah, Rambah Samo dan Rokan IV Koto", katanya.

Dia mengatakan, saat ini Dinas Perikanan dan Peternakan masih kekurangan tenaga jika dibandingkan dari kegiatan di 16 kecamatan dan kini baru terjangkau di 10 kecamatan, namun tetap dioptimalkan tugas dalam upaya mengejar swasembada daging tahun 2014 mendatang.

"Saat ini, kita baru memiliki petugas IB sebanyak 12 orang, dokter hewan 3 orang, Sarjana peternakan 1, selebihnya masih tenaga terlatih atau isniminator", jelasnya.