Pekanbaru,3/8 (ANTARA)- Sudah sepekan ini petani sayur di Pekanbaru tepatnya di Jalan Kertama dan Komplek AURI mengeluhkan kekosongan bibit tanaman sayur bayam .
Langkanya bibit bayam ini telah berakibat kepada berkurangnya produksi sayur lokal ini di pasar tradisional dan moderen ,yang pada akhirnya berdampak kepada naiknya harga jual sayur bayam.
Sinaga (40th) salah seorang petani sayuran di Pekanbaru Selasa kepada ANTARA mengatakan, saat ini petani sayur di Pekanbaru kesulitan mendapatkan bibit sayur bayam.
Distributor bibit sayuran bayam, kangkung dan sawi di Pekanbaru sedang kehabisan bibit bayam, akibatnya puluhan hektare lahan sayur bayam tidak ditanami.
"Karena sepekan ini bibit bayam masih kosong,maka petani sepekan ini tidak menyemai bayam untuk ditanam," ungkapnya.
Dia mengatakan selama ini pengadaan bibit bayam bagi petani sayur yang bersetral di Jalan Kertama dan belakang komplek AURI di pasok seorang agen bibit bernama Gondrong .Hampir semua petani sayuran membeli bibit dari Gondrong yang mendatangkan bibitnya langsung dari Jawa. Alasannya karena harga jual bibit yang ditawarkan lebih murah dari harga jual yang ditawarkan oleh toko penjual bibit yang ada di Pekanbaru.
"Harga bibit bayam yang di tawarkan Gondrong hanya Rp 50.000 perkilogramnya, sementara toko penjual bibit menjual seharga Rp60.000 perkilonya. Demikian juga dengan bibit kangkung Gondrong hanya menjual Rp20.000 perkilogramnya ,sedangkan toko menjualnya Rp27.000 perkilogramnya," katanya.
Dia menerangkan, akibat dari kosongnya bibit sudah dua hari ini panen bayam dari sentra penghasil bayam berkurang dari biasanya, sementara permintaan akan bayam terus meningkat.Hal ini jelas membuat harga jual bayam menjadi naik.
"Dalam dua hari ini harga sayur bayam naik Rp500 per ikatnya, kalau sebelumnya bayam di jual seharga Rp1.000 untuk tingkat petani dan Rp1.500 untuk tingkat pengecer, maka belakangan ini harga menjadi naik Rp1.500 per ikatnya untuk petani dan Rp2.000 untuk tingkat pengecer," katanya.
Dia juga menambahkan kebutuhan bibit sayur bayam dan kangkung di Pekanbaru cukup besar jumlahnya mencapai 20 ton per bulan.
Tini (35th), pengecer sayuran di Pasar Senapelan mengatakan belakangan ini sangat susah mendapatkan sayur bayam dari petani. Kalaupun ada harus berebut dan harganya mahal.