Cerita Kaka Slank Konser Hanya Ditonton 10 Orang

id cerita kaka, slank konser, hanya ditonton, 10 orang

Cerita Kaka Slank Konser Hanya Ditonton 10 Orang

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Vokalis Slank yang diakrab dipanggil Kaka menceritakan pengalaman konser internasionalnya di Amerika Serikat yang hanya ditonton 10 orang pada 2008 dimana band Indonesia itu juga tidak dikenali.

"Kita di Amerika Serikat syukur-syukur ada yang nonton 10 orang, bahkan ada beberapa tempat kita main yang benar-benar 10 orang saja. Dan orang itu benar-benar tak tahu kita ini siapa," kata Kaka saat Meet and Greet di Pekanbaru, Rabu.

Hal itu dikatakannya jelang Konser Slank bertajuk Bold experience Bold Music di Stadion Kaharuddin Nasution Kota Pekanbaru, Riau pada Rabu malam ini. Ini merupakan bagian turnya usai beberapa hari sebelumnya di Padang dan Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kaka menceritakan bahwa saat itu tahun 2006 berniat ke AS untuk mendapatkan koneksi paling kurang satu orang produser. Hal itu untuk memproduseri Slank buat album Bahasa Inggris.

Ketika itu, Slank berhasil mendapatkan dua produser masing-masing di Los Angeles dan New York. Akhirnya dipilih yang di Los Angeles yakni guru gitarnya Ridho Slank ketika dulu kukiah di sana bernama Saraceno.

"2007 sebulan rekaman di LA, prosesnya seru. Biasa berpuluh tahun produser sendiri, Slank sebagai produser, kini kita balik lagi jadi yang diproduseri orang. Ini bule, dikasih target, seminggu rekaman, seminggu overdub," ungkapnya.

Setelah itu satu bulan "mixing master" dan tahun 2018 rikis dan kemudian tur 15 kota di AS. Pada saat itulah Slank yang biasanya manggung puluhan ribu orang, kini ditonton ada yang 10 orang.

"Itu kita bangunnya dari bawah banget, kita perkenalkan kami Slank, Band Rock and Roll dari Indonesia. Kami perkenalkan Indonesia, 'You Know Bali ?Kadang orang Amerika tak tahu Indonesia tapi Bali tahu. Kita berjuang perkenalkan diri lagi, kayak dari nol lagi," ucapnya.

Meski begitu, dikatakannya bahwa itu memang adalah sesuatu yang benar-benar diniatkannya. Hal tersebut agar Slank tidak terlena dan merasakan keluar dari zonan nyaman. Menurutnya sebuah kelompok harus mencoba hal itu dakam jangka waktu tertentu, paling kurang lima tahun sekali.