Mamuju (Antarariau.com) - Gempa kembali mengguncang wilayah Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, pada Selasa dinihari hingga siang dengan magnitudo 5,5 skala richter (SR) menyebabkan warga panik dan berhamburan ke luar rumah.
Dilaporkan, gempa pada Selasa dinihari sekitar pukul 02.35 WITA berkekuatan 5,5 magnitudo, menyebabkan warga yang tengah tertidur langsung berhamburan ke luar rumah.
"Guncangan gempa yang terjadi tadi (Selasa dinihari) sangat terasa bahkan lebih keras dibanding saat pertama kali terjadi gempa pada Sabtu (3/12)," kata seorang warga Kabupaten Mamasa, Tompo dihubungi dari Mamuju, Selasa siang.
Akibat gempa berkekuatan 5,5 magnitudo tersebut, sebagian besar warga meninggalkan Kota Mamasa, karena khawatir terjadi gempa susulan.
"Sebagian besar warga meninggalkan Kota Mamasa, termasuk saya bersama keluarga karena masih khawatir akan terjadi gempa susulan," kata Tompo.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Majene Arman mengatakan, hingga Selasa siang pukul 13.30 WITA, sudah dua kali terjadi gempa susulan di Kabupaten Mamasa.
Pascagempa berkekuatan 5,5 magnitudo pada Selasa dinihari sekitar pukul 02.35 WITA, menurut Arman, gempa susulan kembali terjadi pada pukul 11.18 WITA berkekuatan 4,6 magnitudo dengan pusat gempa berada di darat enam kilometer Tenggara Mamasa.
"Gempa terbaru hari ini, yakni pada pukul 12.51 WITA dengan kekuatan 3,3 magnitudo di arah 22 kilometer Tenggara Mamasa dengan kedalaman 10 kilometer," ujar Arman.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan serta tidak percaya dengan adanya informasi yang menyebutkan bahwa gempa di Mamasa sama dengan gempa Palu Sulawesi Tengah dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Kami pastikan bahwa informasi yang menyebar yang menyebutkan bahwa gempa di Mamasa dengan Palu dan Lombok tidak benar. Jadi, ada informasi yang menyebutkan bahwa fenomena gempa di Mamasa sama dengan di Palu dan Lombok dan kami menyatakan bahwa itu tidak benar. Kalau karakternya, yakni pada gempa di Mamasa dan Palu serta Lombok dimana pada gempa susulanya lebih besar dibandingkan gempa utama, itulah yang sama," kata Arman.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tenang namun tetap meningkatkan kewaspadaan sebab kita tidak bisa memprediksi kapan akan terjadi gempa susulan.
Berita Lainnya
Basarnas gelar latihan gabungan untuk antisipasi gempa di Jakarta
18 December 2024 12:30 WIB
Badan Geologi rekam 35 kali gempa embusan Gunung Karangetang di Sitaro Sultra
17 December 2024 11:43 WIB
Aktivitas Gunung Semeru didominasi gempa dan erupsi hingga puluhan kali per hari
16 December 2024 11:32 WIB
Gempa bumi 5,2 magnitudo guncang Kabupaten Talaud Sulawesi Utara
10 December 2024 14:43 WIB
BMKG: Selama setahun wilayah NTB diguncang 7.000 gempa bumi
04 December 2024 16:24 WIB
Hunian tetap bagi korban bencana erupsi Gunung Lewotobi pakai teknologi tahan gempa
13 November 2024 15:00 WIB
Gempa vulkanik Gunung Lokon meningkat
09 November 2024 17:27 WIB
Apa itu gempa vulkanik dan bedanya dengan gempa tektonik
06 November 2024 16:47 WIB