Karang Taruna Beri Bantuan Pendidikan Kepada Warga Miskin

id karang taruna, beri bantuan, pendidikan kepada, warga miskin

Karang Taruna Beri Bantuan Pendidikan Kepada Warga Miskin

Antara Foto

Tembilahan, Riau (Antarariau.com) - Pengurus Karang Taruna (KT) Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, melakukan kegiatan sosial berupa kunjungan ke rumah keluarga Aladin dan Nurita, salah satu warga miskin di Kota Tembilahan.

Ketua Karang Taruna Kabupaten Indragiri Hilir, Sahjuri di Tembilahan, Rabu mengatakan, kunjungan tersebut sebagai bentuk silaturahmi sekaligus memberikan bantuan pendidikan kepada empat orang anak dari Aladin.

"Saat kita tawarkan bersekolah Alhamdulillah mereka semua mau. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah melengkapi administrasinya," kata Sahjuri di tengah perbincangannya bersama keluarga Aladin.

Sahjuri mengatakan kegiatan tersebut adalah salah satu aksi peduli yang digerakkan oleh jajaran pengurus Karang Taruna untuk membantu warga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak agar memiliki kemampuan dasar dalam kehidupan bermasyarakat.

Sahjuri mengatakan, selain aksi peduli berupa bantuan pendidikan, bedah rumah dan pendirian rumah singgah, Karang Taruna Inhil juga memiliki visi mencerdaskan anak-anak dari kalangan tidak mampu dengan mendirikan balai latihan kerja, menggelar seminar dan lokakarya.

"Nanti akan kita lakukan penjaringan bagi anak-anak kurang mampu yang sudah dewasa untuk ikut pelatihan dan lain sebagainya," katanya.

Menurut dia, kehidupan pasangan Aladin dan Nurita memang terbilang memrihatinkan.

Pasangan tersebut menghabiskan hari-harinya di salah satu rumah kontrakan bersama sembilan orang anaknya yakni Dina novita (20), Muhammad Zainal (17), Nurdiana (15), Nuri Maulida (12), M Fadel (10), M. Fadli (8), M. Farel (6), Puput (3) dan terakhir Fadlan (1).

Kehidupan yang keras pun harus dilewati Nuri maulida bersama tiga orang adiknya yakni M. Fadel, M. Fadli 8 dan M. Farel. Pasalnya keempat kakak beradik yang notabene tidak bersekolah itu harus bekerja meminta-meminta.

"Kadang mereka mangkal di simpang lampu merah Jalan M Boya kadang di simpang Jalan Pendidikan," tutur Sahjuri.

Saat ditawarkan untuk bersekolah, Nuri Maulida anak keempat Aladin mengatakan sangat ingin jika ada yang bersedia menyekolahkannya, begitupun dengan tiga orang adiknya.

Ia pun mengaku sebelumnya pernah bersekolah, namun terkendala biaya akhirnya terputus.

"Kemarin pernah sekolah tapi berenti," katanya.

Sementara itu, Nurita mengatakan dari sembilan orang anak yang dia miliki, tidak satu orang pun ada yang bersekolah. Putri tertuanya yakni Dina Novita berjualan tidak jauh dari rumah neneknya.

Nurita pun mengaku terkadang hanya mengharap pendapatan dari anaknya tersebut.

Sedangkan suaminya bekerja sebagai penjahit sepatu di pasar di Kota Tembilahan.

Dia mengatakan hanya bisa pasrah dengan keadaan dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ia terpaksa harus membiarkan anaknya meminta-minta di jalanan.