Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tim penerimaan CPNS Kemenag Riau menyerahkan kartu tanda peserta ujian bagi 3.945 pelamar yang telah lulus tes administrasi seleksi penerimaan calon pegawai di lingkup Kementrian Agama.
"Bagi 3.945 pelamar yang telah lulus tes administrasi ini wajib melakukan penandatanganan dan pemberian tanda cap pada kartu tanda peserta ujian, dan saat masuk ruang ujian dipastikan pelamar telah mendapatkan kartu ujian yang dicap panitia serta menunjukkan KTP," kata Panitia penerimaan CPNS Kanwil Kemenag Riau, Ardimus, Selasa.
Pemberian tanda cap itu maka antara kartu ujian dan KTP dipastikan datanya sinkron, yang dimaksudkan untuk mencegah adanya oknum yang tidak berkompeten masuk mewakili peserta yang ikut tes CPNS.
Ia mengatakan, selektifitas ini perlu dilakukan agar yang ikut ujian adalah orang yang berhak dan telah lulus testing administrasi sedangkan pemberian tanda cap dan penanda tanganan kartu ujian dimulai 29 Oktober hingga 3 November 2018 pada jam kerja.
"Pasca berakhirnya proses seleksi administrasi dalam rekrutmen CPNS 2018, peserta akan mengikuti tahap seleksi kemampuan dasar, sehingga khusus untuk pelamar yang di luar wilayah Kota Pekanbaru, panitia memberikan kesempatan kepada pelamar untuk mencap kartu ujian minimal satu jam sebelum masuk waktu ujian di lokasi ujian,"katanya.
Sedangkan untuk lokasi ujian, katanya menyebutkan, direncanakan di pusatkan di daerah Labersa, namun hingga saat ini masih tetap menunggu keputusan dari panitia pusat.
Ardimus menjelaskan untuk ujian SKD atau CAT ini, dalam penentuan lulus atau tidaknya panitia menggunakan sistem passing grade yaitu nilai ambang batas, minimal atau maksimal dengan 3 x formasi, jadi kalau formasi 1 maka untuk yang lulus untuk ujian SKD itu sekitar 3, namun semisal dalam 1 formasi itu ada 10, maka yang lulus ada sebanyak 30 orang.
Karena dalam perkiraan perhitungan panitia formasi ada sekitar tiga orang, yang memenuhi standar passing grade. Terkait yang akan masuk ke dalam ruang ujian itu 3.945 orang, maka menyiasatinya agar lebih mudah dan efisien panitia sepakat menggunakan sistem abjad.
Bagi mereka yang namanya dimulai dari huruf A maka masuk ke ruangan ujian pada gelombang pertama, pada pukul 08.00-9.30 WIB, katanya.
Sementara itu untuk memastikan pelamar itu bisa masuk ujian sesuai jamnya, maka panitia telah membagikan data absen lulusan berdasarkan abjad.
Jadi yang ikut ujian untuk satu gelombang itu mencapai 850 orang, kemudian dari daftar absen itu dimulai dari huruf abjad a sampai e, yang berpatok pada tetap a adalah nomer 1 dimulai dari a (satu) terus berurutan hingga nomer 850. Begitu juga gelombang kedua masuk pada jam 10.00 WIB dimulai dari 850 sampai 1.700 dan seterusnya.
Tes SKD ini diperkirakan akan dilaksanakan pada 5- 17 November 2018, namun jadwal pasti belum ditentukan dan masih menunggu keputusan tetap dari panitia pusat.