Pekanbaru,(Antarariau.com) - Kantor BKKBN Perwakilan Provinsi Riau, kini terus mendorong anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) untuk mengolah limbah batok kelapa menjadi barang bernilai ekonomis seperti kancing baju.
"Untuk kancing baju batok kelapa Rp5.000/10 biji artinya Rp500/biji dan pengerjaannya bisa disambi dengan kegiatan lain serta diyakini akan dapat menambah pendapatan keluarga," kata Kepala Kantor BKKBN Perwakilan Provinsi Riau, Agus Putro Proklamasi di Pekanbaru, di sela acara sosialisasi dan promosi program pemberdayaan ekonomi keluarga terhadap pengelola UPPKS dan PKS tingkat Provinsi Riau, di Pekanbaru, Selasa.
Agus Putro Proklamasi mendorong anggota UPPKS untuk mengembangkan limbah batok kelapa menjadi barang ekonomis terkait usaha produksi yang sama sudah berkembang cukup baik di Pulau Jawa dan mampu meningkatkan pendapatan keluarga.
Menurut Agus, usaha ini diyakini bisa dikembangkan oleh anggota UPPKS apalagi potensi limbah batok kelapa di Riau cukup besar bahkan banyak yang dibuang di pasar, dibiarkan bertumpuk-tumpuk selain hanya diolah menjadi arang.
Ia menyebutkan, di Riau potensi batok kelapa cukup besar apalagi daerah ini sebagai sentra perkebunan kelapa yang cukup luas seperti di Pulau Kijang Kabupaten Inhil, di Kuansing, di Kampar, di Inhu, seperti yang dijumpai saat hasil kunjungan anggota Komisi 9 DPR RI baru-baru ini.
"Atas kedatangan anggota Komisi 9 tersebut bahkan kami meminta agar mereka mendukung masyarakat Riau untuk mengembangkan limbah batok kelapa menjadi barang bernilai ekonomis menjadi kancing," katanya.
Peluang pengembangan usaha produksi kancing batok kelapa ini cukup besar, katanya, bahkan ada toko di Jalan Tuanku Tambusai Kota Pekanbaru, yang menyatakan kesediaannya menampung produksi kancing batok kelapa tersebut, karena ada konsumen yang memesannya.
Selain untuk mengisi kebutuhan daerah, katanya, kancing batok kelapa juga bisa memenuhi permintaan ekspor,
dengan motif kancing yang dibuat bisa lobang dua, lobang empat hingga bisa diolah menjadi bros dan lainnya.
"Untuk usaha tersebut sudah mulai dilakukan 5-6 Kelompok di Inhil, yang memberdayakan keluarga dengan limbah tersebut, dan jika usaha mereka sudah berjalan dengan baik maka silahkan mengajukan permohonan ke BKKBN untuk mendapatkan bantuan sarana usaha," katanya.
Pemberian bantuan sarana dan peralatan sudah banyak yang disalurkan seperti mesin jahit untuk UPPKS, dan peralatan masak, kompor, kuali, mesin pres plastik, alat cetak lainnya serta pengembangan usaha batik khas Air Dingin di Pekanbaru.
Ia menekankan bahwa program pengembangan UPPKS dilakukan antara lain lebih mendukung agar kesertaan ber-KB keluarga anggota UUPKS berkelanjutan disamping itu pendapatan keluarga juga meningkat.
"Dengan demikian anggota UPPKS yang merupakan peserta KB aktif merasa diayomi oleh BKKBN disamping pendapatan keluarga mereka bisa meningkat. Pengelola UPPKS diharapkan untuk mebuat laporan kegiatan secara valid sehingga bisa menjadi rujukan evaluasi kegiatan dimasa datang," katanya.
Berita Lainnya
Penurunan harga tiket pesawat di dalam negeri diharapkan bantu tingkatkan pariwisata
28 November 2024 13:59 WIB
Konsumsi kopi dengan kayu manis bisa bantu tingkatkan kesehatan otak
24 July 2024 15:27 WIB
Panja DPR RI dorong alumni bantu tingkatkan kualitas pendidikan tinggi
03 July 2024 18:22 WIB
LK2S Kampar bantu tingkatkan gizi anak stunting
07 June 2024 15:58 WIB
Olahraga ringan 20 menit bantu tingkatkan kekuatan otak usai kurang tidur
27 November 2023 13:18 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ajak PPL bantu petani tingkatkan produksi pangan
06 November 2023 13:14 WIB
SKK Migas harap Proyek Gas Bronang bisa bantu tingkatkan produksi gas nasional
18 September 2023 17:01 WIB
Menkumham Yasonna nilai investasi sektor layanan publik bantu tingkatkan PNBP
04 September 2023 15:30 WIB