BKPP Programkan Pembagian Bibit Sukun

id bkpp programkan, pembagian bibit sukun

Pasir Pengaraian, 20/7 (ANTARA) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Rokan Hulu memprogramkan pembagian 1.800 bibit pohon sukun kepada masyarakat di enam kecamatan pada 2010.

"Ini program diversifikasi nasional tanaman pangan, di mana buah sukun sebagai makanan pengganti beras dan tepung terigu," kata Ketua BKPP Rohul M. Ruslan kepada ANTARA, Selasa.

Menurut dia, buah sukun merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung karbohidrat, lemak dan gizi yang sama dengan beras. Bibit tersebut akan disebarkan ke masyarakat pada Oktober. Seluruh bibit ditanam di pekarangan rumah masyarakat, yang akan menjadi makanan ketahanan pangan pengganti beras.

Dia mengatakan, 1.800 batang tersebut akan disebarkan di 6 kecamatan yaitu Kecamatan Rambah Samo tepatnya Desa Sungai Kuning, Rambah Samo Barat, Langkitin, Teluk Aur dan Desa Rambah Samo, kemudian di Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam, Bangun Purba, Kepenuhan Hulu, Rambah dan Rambah Hilir.

"Nantinya setiap kecamatan akan mendapatkan jatah 300 batang pohon sukun, Desa yang akan mendapatkan bantuan pohon sukun, ditentukan berdasarkan hasil survei dan biasanya yang menerima adalah warga di daerah transmigrasi karena sasaran kami adalah bantuan pohon sukun untuk mereka yang berminat dan memahami cara mengolah sukun," katanya.

Untuk pengadaan bibit pohon sukun, BKPP mengambil dari Desa Tambang Kabupaten Kampar. Sukun sebenarnya tanaman yang mudah didapatkan dan banyak ditemui di lingkungan masyarakat.

Kini sukun bisa diolah menjadi mi, lontong, kue serta makanan lain. Bila dikembangkan, masyarakat bisa mengkonsumsi sukun tanpa harus tergantung pada beras sebab nilai gizi sukun sama dengan beras.

Namun dia berharap masyarakat bisa mengonsumi makanan pengganti beras dengan memanfaatkan jagung, ubi kayu maupun ubi rambat.

Dia mengatakan, Rokan Hulu masih kekurangan beras, pada 2009 kekurangan sekitar 14.000 ton, bahkan saat ini diperkirakan dibutuhan sekitar 58.000 ton beras.

"Sementara produksi beras baru mencapai 48.000 ton sampai 50.000 ton per tahun, sehingga terpaksa kebutuhan beras dipasok dari daerah luar, apalagi kini jumlah penduduk mengalami peningkatan sekitar 25.000 jiwa karena ada warga pendatang baru dan pertambahan angka kelahiran bayi," ujarnya.