Kuala Lumpur, 20/7 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau beserta para wartawan dari belasan media cetak dan elektronik lokal serta nasional yang ada di Bumi Lancang Kuning, melakukan studi komparatif media selama tiga hari di negeri jiran Malaysia.
Studi komparatif media itu dilakukan dengan mengunjungi berbagai media massa cetak dan elektronik baik yang dikelola pemerintah negeri jiran itu di bawah Kementerian Penerangan, Komunikasi dan Budaya Malaysia atau swasta.
"Media yang kita kunjungi selama melakukan studi komparatif dari tangal 20-22 Juli 2010 yakni Radio Televisyen Malaysia (RTM), Kantor Berita Malaysia BERNAMA serta harian setempat The New Strait Times Press," ujar Kepala Biro Humas Provinsi Riau, Rizka Utama, ketika tiba di Malaka, Malaysia, Selasa.
Ia menjelaskan, studi komparatif yang diikuti 30 orang itu sebagian diantaranya merupakan pengawai negeri sipil yang bertugas di Biro Kehumasan Pemerintah Provinsi Riau dan selebihnya wartawan lokal dan media nasional milik pemerintah.
Menurut Rizka, kunjungan selama tiga hari ke negeri jiran yang dipimpin Asisten I Bidang Pemerintahan Provinsi Riau Abdul Latif itu dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung tugas dan kerja dalam dunia jurnalistik di negeri serumpun Melayu itu.
Sedangkan bagi media lokal, terutama nasional yang selama menjadi humas bagi Riau seperti Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Televisi Republik Indonesia (TVRI) serta Radio Republik Indonesia (RRI) diharapkan mampu menghasilkan berita-berita yang bersifat konstruktif.
"Kita ketahui bahwa media-media di Malaysia bisa bersinergi dengan pemerintahannya dalam menghasilkan suatu kebijakan di bidang media massa yang kemudian mendukung bagi kemajuan bangsa yang memiliki budaya yang mirip dengan Riau," jelasnya.
Asisten I Bidang Pemerintahan Provinsi Riau, Abdul Latif, menambahkan, dewasa ini Riau yang dikenal sebagai salah satu daerah yang kaya akan berbagai sumber daya alam itu sedang membangun dan mewujudkan sinergitas antara kinerja pemerintah dan media dalam meningkatkan kesejateraan masyarakat.
"Apa yang diterapkan media di Malaysia terutama mengenai sinergitas antara pemerintah dan media, ingin kita wujudkan dan bawa ke Riau namun dengan tetap menjunjung kemerdekaan pers sesuai aturan perundangan yang berlaku," jelasnya.