GP Anshor dan Pemuda Rohil Bahas Rencana Pembentukan Provinsi Riau Pesisir

id gp anshor, dan pemuda, rohil bahas, rencana pembentukan, provinsi riau pesisir

GP Anshor dan Pemuda Rohil Bahas Rencana Pembentukan Provinsi Riau Pesisir

Dedi Dahmudi

Rokan Hilir, (Antarariau.com) - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau bersama berbagai komponen pemuda di daerah itu menggelar "Dialog Pemuda", guna membahas pembentukan Provinsi Riau Pesisir.

"Hasil dari pertemuan kita bahwa berbagai komponen pemuda menyatakan sepakat untuk melanjutkan perjuangan demi terbentuknya Provinsi Riau Pesisir yang telah disepakati oleh para pendahulu kita," kata Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Rohil, Muhammad Mukim Prayoga di Bagansiapiapi, Rohil, Kamis (9/8) sore kemarin.

Ia menjelaskan, inisiatif kegiatan tersebut merupakan ide dan gagasan dari teman-teman di internal GP Ansor Rohil setelah menanggapi berbagai isu-isu yang berkembang di berbagai media, serta berbagai komponen masyarakat. Kemudian, persoalan tersebut diangkat dalam sebuah forum yang resmi.

"Insya Allah akan melahirkan sebuah rekomendasi dan bisa dijadikan rujukan, serta langkah bagi pemuda khususnya untuk melanjutkan perjuangannya dalam mewujudkan Provinsi Riau Pesisir," tuturnya.

Mukim juga mengatakan bahwa rekomendasi yang telah dihasilkan dari pertemuan tersebut, nantinya akan ditindaklanjuti dengan menemui beberapa stakeholder untuk mengkomunikasikan terkait langkah-langkah, dan apa upaya yang harus dilakukan dalam rangka mewujudkan keinginan bersama.

"Kita ingin mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat yang berada di pesisir. Karena secara ekonomis, potensi dan kedaerahan kita memiliki peluang dan berpotensi untuk bisa mendirikan Riau Pesisir itu, juga dalam rangka mengurangi rentang kendali pemerintahan. Inti yang pertama cita-cita kita adalah mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat luas," jelasnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Pemkab Rohil Surya Arfan yang turut menghadiri sekaligus membuka kegiatan itu mengatakan, usulan pembentukan Riau Pesisir sebenarnya dua tahun lalu sudah pernah diwacanakan, ketika Annas Maamun menjadi Gubernur Riau. Bahkan persoalan itu sudah sampai persetujuan DPRD Riau dan kini wacana tersebut terulang kembali.

"Tentu kembali menganalisa peluang dan tantangannya. Peluang-peluangnya tentu dilihat dari administrasi dan lainnya. Untuk tantangan yang dihadapi pertama mengenai pendanaannya, sementara kondisi daerah saat ini sedang dilanda defisit terus," ujar Sekda.

Kemudian, lanjut Surya, dengan membentuk provinsi itu Rohil sebagai inisiator tentu ingin menjadi Ibukota.

"Hampir dipastikan kalau itu memang terjadi, empat kabupaten dan kota lain itu pasti tak terima," tuturnya.

Sekda pun menyimpulkan bahwa pada prinsipnya ia secara pribadi rencana pembentukan Provinsi Riau Pesisir itu menurutnya suatu keniscayaan. Suatu hal yang memungkinkan dan perlu pengkajian-pengkajian pada saat ini dan untuk kedepannya.

"Apalagi kita baru saja memilih kepala daerah. Pak Syamsuar sebagai Gubernur Riau terpilih, tentu kita akan memberikan kesempatan dulu kepada beliau untuk membangun Provinsi Riau. Tapi kalau memang beliau memperhatikan baik kepada Rohil ya kenapa kita memikirkan yang lain-lain. Karena berjuang untuk pemekaran itu suatu hal yang tidak segampang yang kita bayangkan," katanya.

Selain itu, lanjut Surya, perlu diingat juga bahwa bila terjadi pemekaran Provinsi Riau Pesisir dan lima kabupaten dan kota yakni Siak, Bengkalis, Rohil, Meranti dan Dumai menyatakan sudah sepakat. Sementara dari kelima daerah itu ada tiga penghasil migas yakni Siak, Bengkalis dan Rohil.

"Nah, salah satu syaratnya juga kita membentuk suatu daerah tentu tidak melemahkan daerah yang ditinggal, itu tidak boleh. Oleh karena itu perlu pengkajian kita kedepan untuk hal tersebut. Mungkin pasti mungkin, tidak ada tak mungkin. Cuma kapan itu nanti kita tahu," ujar Surya. *