Pekanbaru (Antarariau.com) - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Firdaus-Rusli Effendi secara resmi menyatakan dukungan atas kemenangan Syamsuar-Edy Nasution dalam menjalankan roda pembangunan ke depan pascamendulang kemenangan di Pilkada 2018.
"Saya secara pribadi mengucapkan selamat kepada Syamsuar -Edy Nasution atas kemenangannya, kami siap mendukung kepemimpinan lima tahun mendatang, " kata Firdaus kepada media saat konfrensi press di Rumah Dinas Wali Kota Pekanbaru, di Jalan A. Yani Pekanbaru, Jumat.
Firdaus yang juga masih menjabat Wali Kota Pekanbaru periode 2018-2023 ini turut mendoakan semoga Syamsuar-Edy Nasution langgeng dan dapat memimpin Riau hingga selesai masa jabatannya.
"Semoga beliau berdua sehat selalu, menjadi pimpinan yang cemelang membawa daerah melayu menjadi negeri maju, saya ajak mari kita sambut pemimpin lima tahun mendatang," ujar Firdaus.
Firdaus juga tidak lupa meminta maaf kepada partai dan tim pemenangan kalau saat ini belum bisa memberikan yang terbaik.
"Saya mengajak keluarga dan semua jajaran dan tokoh masyarakat, ulama, bersinergi membangun Provinsi Riau. Kalau kita berjalan sendiri ibarat lidi satu batang tidak berguna. Tetapi jika bersatu kita bisa bersatu memberikan kesejahteraan masyarakat, " tuturnya.
Ditanyakan jika nanti ada temuan pelanggaran Pilkada apakah pihaknya akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi, Firdaus menjawab tegas tidak.
"Kami berjanji tidak akan melakukan gugatan apapun jika nanti ada potensi pelanggaran, " imbuhnya.
Sementara itu Ketua Tim Koalisi Chaidir menambahkan pihaknya tidak mempertandingkan penghitungan hitung cepat (quick count) versi pemenangan Syamsuar-Edy Nasution dengan hasil penghitungan timnya.
Ia menilai perbedaan bukan karena kesalahan hitung namun karena perbedaan wilayah memulai penghitungannya sehingga pada beberapa jam pertama sempat ada saling mengungguli.
Namun seiring waktu setelah perhitungan KPU berjalan hingga 90 persen, peraihan suara Syansuar-Edy Nasution terbukti lebih besar dan berhasil memenangkan Pilkada 2018.
"Yang berbeda adalah daerah asal penghitungan dimulai, kami cenderung mengimput data dari kabupaten yang merupakan lumbung suara atau besar dahulu, sementara tim lawan daerah lain, namun angka dalam c1 sebenarnya sama, " tambahnya.
"Kita sangat faham pasangan nomor 1 memang unggul dan tidak mungkin lagi terkejar. Secara sportif kita sampaikan satu-satunya Firdaus yang menjawab spontan mendukung Syamsuar - Edy Nasution, " pungkasnya menambahkan.
Perlu diketahui ada empat pasangan calon yang saling bersaing pada Pemilihan Gubernur Riau 2018.
Paslon Syamsuar-Edy Nasution mendapat nomor urut 1. Mereka diusung oleh PAN, PKS dan NasDem. Paslon nomor urut 2 adalah Lukman Edy-Hardianto diusung oleh Gerindra dan PKB.
Kemudian Paslon nomor urut 3 adalah Firdaus-Rusli Effendi yang diusung oleh Partai Demokrat dan PPP. Gubernur Riau petahana, Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno menjadi Paslon nomor urut 4. Mereka diusung oleh Partai Golkar, PDIP dan Hanura.
Berdasarkan data yang dihimpun dari situs resmi infopemilu.kpu.go.id milik Komisi Pemilihan Umum, Kamis pukul 16.00 WIB, Syamsuar-Edy Nasution sejauh ini telah mengantongi 40,67 persen suara.
Jumlah suara tersebut untuk sementara melampaui pasangan nomor urut 2 Lukman Edy-Hardianto mendapatkan suara 14,47 persen, dan pasangan nomor urut 3 Firdaus-Rusli Effendi 19,99 persen suara.
Pasangan nomor urut 4, petahana gubernur Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno meraih suara 24,88 persen.
KPU menyatakan bahwa angka itu merupakan hasil pada hitung cepat KPU berdasarkan entri Model C1 apa adanya yang masuk ke KPU Provinsi Riau.
Hasil hitung cepat merupakan hasil sementara dan tidak bersifat final. Karena harus melalui pleno KPU.