Pekanbaru (Antarariau.com) - Serikat Pekerja Pertanian Perkebunan Serikat Pekerja Bersatu Indonesia (SP3SPSI) Provinsi Riau mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Firdaus-Rusli Effendi.
"Kami ini hanya pekerja di kebun. Dari tangan kami daerah Riau ikut tumbuh. Bayangkan ada dua juta hektare lebih kebun yang ada di sini dan jutaan orang pekerja tapi nasib dan kesejahteraan kami tak pernah diperhatikan," kata Ketua Serikat Pekerja Pertanian Perkebunan Serikat Pekerja Bersatu Indonesia Pelalawan Suryono di Pekanbaru, Rabu.
Suryono mengaku buruh perkebunan kecewa karena upah selama tiga tahun terakhir tidak diubah oleh Pemprov.
Dia mengatakan salah satu bentuk dari tidak perhatiannya pemerintah provinsi saat ini bagi para pekerja perkebunan adalah belum menetapkan besaran Upah Minimum Sektor Perkebunan (UMSP). Padahal, sektor lainnya sudah ditetapkan di awal tahun.
"Mungkin buat mereka ini tak penting tapi bagi kami, penentuan upah minimum menentukan nasib keluarga, anak, dan istri," tutur Suryo.
Ia mengatakan seharusnya Idul Fitri saat ini mereka berhak atas tunjangan hari raya, namun kenyataannya tidak didapat.
"Bayangkan harusnya menjelang Lebaran kami sudah menerima kenaikan upah dan hak-hak kami. Tapi sampai hari ini masih berpatokan pada upah tahun sebelumnya. Kami tidak tahu apa maksud dari semua ini. Tapi, ini menjadi cerminan dari bentuk kecilnya perhatian pada buruh," ujarnya.
Seorang buruh perkebunan, Alim mengatakan dulu pekerja dari seluruh Indonesia berlomba-lomba datang ke Riau karena melihat ada harapan hidup yang lebih baik.
Namun setelah industri kelapa sawit mendunia, nasib pekerja kebun sawit tak juga berubah.
"Bahkan untuk menyekolahkan anak pun sulit, karena upah yang masih rendah, jujur buruh kebun kecewa, " tegas Alim.
Setelah mendengarkan pasangan Firdaus-Rusli memiliki visi untuk mensejahterakan upah para buruh perkebunan, mereka mengaku siap memenangkan paslon tersebut.
"Kami mendengarkan Firdaus komit membantu para pekerja kebun. Kami akan bekerja keras mendukung pasangan nomor urut 3 ini, " imbuhnya.
Sementara itu Sekretaris SP3SPSI Walin Waluyan menambahkan di Riau ada ratusan ribu orang yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Untuk di Pelalawan saja totalnya mencapai 50.000 orang.