Tingkatkan Minat Baca, Pemkab Siak Gelar Gernas Baku

id tingkatkan minat, baca pemkab, siak gelar, gernas baku

Tingkatkan Minat Baca, Pemkab Siak Gelar Gernas Baku

Siak, (Antarariau.com) - Kabupaten Siak, Riau menggelar Gerakan Nasional Orang Tua Bacakan Buku atau "Gernas Baku" untuk meningkatkan minat baca serta menjauhkan anak-anak dari dampak negatif perkembangan teknologi.

"Membaca dapat merangsang sel-sel otak si anak, jika anak dibiasakan bermain gadget, nanti mereka bisa ketagihan dan malas untuk membaca buku dan lupa kewajibannya untuk belajar," kata seorang peserta Gernas Baku, Lina di Siak, Senin.

Menurutnya, Gernas Baku bisa menjadikan anak-anak bersosialisasi dengan teman baru dari sekolah lain. Serta menumbuhkan semangat baru bagi anak agar hobi membaca buku.

"Saya mengajarkan anak-anak di rumah untuk membaca sebelum tidur," katanya lagi.

Asisten Administrasi Umum Setdakab Siak Jamaluddin menyebutkan, gerakan Gernas Baku sudah dilakukan secara serentak di kabupaten/kota Indonesia.

"Sasarannya adalah anak-anak yang berada di usia PAUD dan TK. Orangtua sering memberikan smartphone kepada anak, alasannya agar mereka tidak menangis, ini merupakan salah satu kebiasaan yang kurang baik," kata Jamaluddin.

Smartphone selain mempunyai dampak radiasi, juga akan mengganggu perkembangan otak anak, sebab mereka hanya menghabiskan waktunya dengan bermain "gadget" sepanjang hari.

"Dari pada kita memberikan smartphone, lebih baik kita meluangkan waktu membacakan buku untuk anak kita. Karena membacakan buku bisa menambah wawasan," ucap Jamaluddin.

Sekretaris Kecamatan Mempura Saifullah yang juga berkesempatan hadir menyebutkan, saat ini peringkat Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61) minat membacanya.

"Kita sangat prihatin dengan kondisi masyarakat indonesia saat ini yang menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara yang minat membacanya sangat rendah," terang Saifullah.

Terangnya, di era digital dan perkembangan media televisi yang begitu pesat, akan sangat besar pengaruhnya bagi anak-anak. Mulai dari tontonan kartun yang kurang mendidik ataupun mudahnya mengakses vifio porno lewat smartphone.

"Kita sebagai orangtua harus ekstra mengawasi dan membatasi tontonannya," ucapnya lagi.