1.176 Imigran Masih Bertahan di Riau, Apa Respon Masyarakat?

id 1176 imigran, masih bertahan, di riau, apa respon masyarakat

1.176 Imigran Masih Bertahan di Riau, Apa Respon Masyarakat?

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Rumah detensi imigrasi Pekanbaru Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau mencatat sebanyak 1.176 imigran dan pencari suaka dari berbagai negara konflik masih bertahan di daerah berjuluk "Bumi Lancang Kuning" tersebut.

"Mereka semua menyebar di sembilan lokasi penempatan sementara di Kota Pekanbaru," kata Kepala Rudenim Pekanbaru Junio Sigalingging kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan, dari 1.176 warga asing yang didata Rudenim Pekanbaru per 24 April 2018 tersebut terdiri dari 740 pengungsi dan 463 lainnya pencari suaka. Mereka berasal dari sejumlah negara yang dominan dari wilayah konflik semacam Afghanistan maupun Myanmar.

Sementara itu, selain 1.176 warga asing yang kini terus dipantau keberadaanya oleh Rudenim Pekanbaru, Junior juga mengatakan pihaknya turut menangani empat imigran lainnya yang menjalani proses hukum.

"Jadi secara keseluruhan 1.180 warga asing dibawah pengawasan kita sampai hari ini. Termasuk empat deteni reguler yang melanggar hukum seperti meninggalkan paspor," ujar Junior di sela-sela "Sosoalisasi Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru" yang diikuti puluhan warga ibu kota Provinsi Riau tersebut.

Lebih jauh, dia mengatakan bahwa secara umum tidak terjadi penambahan imigran baik pencari suaka maupun pengungsi baru di Pekanbaru dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut dia, hal itu tidak lepas dari berbagai polemik menyusul ribuan imigran yang terdiri dari pria wanita bahkan anak-anak tersebut. Selain itu, dia juga mengatakan 13 Rudenim di Indonesia, termasuk di Pekanbaru tidak lagi menerima imigran dari luar negeri.

"Bahkan kita memantau beberapa dari mereka ada yang secara sukarela pulang ke negara asalnya. Baru-baru ini ada dua dari Afghanistan yang pulang," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Antara dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut, sejumlah tokoh masyarakat yang hadir menyatakan keberatan dengan para imigran. Terlebih lagi jika keberadaan mereka di sekitar pemukiman masyarakat.

Seperti yang disampaikan oleh warga yang bermukim di sekitar penampungan sementara imigran Siak Resort, Wisma Panel Rumbai atau D Cops. Mereka menyatakan keberatan dengan adanya para imigran setelah beberapa dari imigran kerap berbuat tindakan diluar norma masyarakat setempat.

Warga menyebut sejumlah imigran itu terlihat ada yang berbuat onar atau berantem sesama mereka. Tidak jarang beberapa imigran juga terpantau kerap bertinda sendiri tanpa mengindahkan masyarakat setempat.

Akan tetapi, beberapa dari warga justru mendukung keberadaan imigran yang dinilai bersedia untuk membantu dan bergabung dalam setiap aktivitas masyarakat.

Junior mengatakan, beragam penolakan atau respon masyarakat Pekanbaru merupakan hal yang wajar. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama membantu petugas dalam melakukan pengawasan sehingga pihaknya dalam melakukan tindakan jika menemukan perilaku tidak terpuji dari para imigran.

"Kita tidak bisa mengawasi mereka sendiri. Kita butuh kerjasama masyarakat," ujarnya.

***2**