Bangkinang Kota (Antarariau.com) - Pemerintah bersama Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Kampar merayakan Hari Peduli Tuberculosis (TBC) di Taman Kota, Minggu (25/3).
"Hari TB ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka tahu untuk memberantas penyakit menular itu sangat membutuhkan perhatian semua pihak," demikian kata Sekdakab Kampar, Drs Yusri selepas memberikan sambutannya dihadiri masyarakat yang mengikuti Car Free Day.
Yusri menyampaikan bahwa pentingnya meningkatkan kepedulian bersama terhadap sanak saudara yang mengidap penyakit TBC sebagaimana tema Hari TB ini "Peduli TBC, Kampar sehat Indonesia sehat," ujarnya.
Dia menilai bahwa aksin peduli seperti harus diikuti jajaran lainnya sampai ke tingkat desa sebab ini merupakan masalah cukup serius bagi bangsa Indonesia.
Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan, Nurbit menjelaskan bahwa di Kabupaten Kampar cukup banyak pengidap penyakit ini, maka semua pihak mesti berkomitmen memberantas, memberi pemahaman kepada masyarakat yang malu atau enggan berobat dan berupaya mengobati tuntas.
Sementara itu, dr Dedi Rinaldi, SPp menjelaskan, penderita TB semakin banyak, angka kematian juga makin banyak akibat penyakit ini.
"10 tahun yang lalu, Indonesia peringkat keempat untuk penyakit TB terbanyak di dunia, setelah China, India dan Korea Selatan dan sekarang malah naik menjadi peringkat ketiga," ujarnya.
Dia katakan, kita perlu peduli tiga hal yakni pertama, peduli terhadap penularan terhadap TBC, tidak batuk sembarangan.
"Kasus yang sering terjadi seperti Di RSU, masih banyak yang tidak mau dilarang masuk menjenguk penderita TB, bahkan anak kecil diajak masuk tidak memakai masker, ini yang perlu disadari bersama, sebab penyakit ini sangat cepat menular," terangnya.
Kedua, selama ini sangat kurang kepedulian terhadap pengobatan, yang seharusnya minimal enam bulan secara rutin setiap hari dan tidak boleh telat satu haripun memakan obat.
"Setiap pihak harus peduli dalam proses penyembuhan penyakit ini, jangan biarkan sanak saudara kita sakit berkepanjangan hingga ajal menjemputnya," sebutnya.
Ketiga, perlu kepedulian petugas kesehatan, harus khusus mengawasi dan menangani terhadap pasien. Sebab pernah terjadi salah seorang pasien hingga wafat, ternyata ditemukan di bawah kasurnya obat-obat yang tidak di minum selama di RSU.
Ketua Panitia pelaksana acara peduli TBC, dr. Rica Amalia menerangkan bahwa penyakit TB ini disebabkan karena kuman atau bakteri yang bersumber dari makanan dan lingkungan yang tidak sehat, maka sangat penting meningkatkan kebersihan, "Intinya semua harus serba higienis," ucapnya.
Dia katakan, mulailah hidup bersih dari lingkungan rumah dan biasakan kepada anak-anak pola hidup bersih dan sehat agar generasi muda tumbuh sehat dan cerdas.
Rica menyebutkan bahwa aksi seperti ini sudah dimulainya di lingkungan kerjanya Puskesmas Tapung, "Program ini berjalan dengan baik, dimana pasien yang terdeteksi mengidap penyakit ini segera di data dan dilakukan tindakan pengobatan, bahkan sampai mendatangi rumah pasien bagi mereka yang tidak memiliki kesadaran akan penyakitnya," ungkapnya.
Disela acara itu, Sekda mebyerahkan sertifikat kepada mantan penderita TBC yang telah dinyatakan sembuh total karena rajin berobat ke dokter. (netty mindrayani)
Berita Lainnya
Kanwil DJP Riau koordinasi dan apresiasi Pemda di Provinsi Riau
10 December 2024 10:19 WIB
Pemda Kampar fasilitasi masalah Koperasi Sahabat Lestari dan PT SBAL
14 October 2024 17:06 WIB
Pemda bersama OJK dan BRK Syariah gelar business matching
17 May 2024 10:11 WIB
Kemendagri minta pemda perkuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa Tahun 2024
22 November 2023 10:35 WIB
Kemenkeu dan 113 pemda bersinergi dalam optimalisasi penerimaan pajak tahap V
23 August 2023 16:30 WIB
BBPOM di Pekanbaru dan Pemda Bengkalis sinergi perkuat pemahaman keamanan bagi pelaku usaha pangan
16 August 2023 15:40 WIB
Pemda Siak dan Yayasan Amaliah Keluarga Sakinah sepakat terhadap literasi keuangan
03 May 2023 19:17 WIB
Presiden Jokowi minta pemda untuk jaga pasokan dan harga pangan
23 February 2023 13:04 WIB