Pekanbaru, (Antarariau.com) - Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru memusnahkan sejumlah komoditas impor asal negeri jiran Malaysia karena tidak dilengkapi dengan sertifikat kesehatan serta berpotensi menyebarkan beragam virus serta penyakit.
Pemusnahann ini dalam rangka mencegah masuknya virus serta penyakit dari luar negeri dan menghindari cemaran kimia terhadap budidaya pertanian lokal," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Kelas I Pekanbaru Ferdi kepada Antara di Pekanbaru, Riau, Jumat.
Ia merincikan sejumlah komoditas yang dimusnahkan dengan cara dibakar itu terdiri dari berbagai jenis daging, buah, sayuran serta bibit tanaman.
Di antaranya adalah daging babi, sapi, unta, ayam, buah-buahan, benih tanaman dan sayuran dengan total berat mencapai 50 kilogram.
Ferdi menuturkan mayoritas komoditas tersebut merupakan hasil sitaan petugas Bea dan Cukai serta Aviation Security (Avsec) Bandara International Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru selama triwulan pertama 2018.
"Memang mayoritas komoditas ini masuk melalui Bandara dari Malaysia. Baik dikirim via pos kargo maupun dibawa penumpang," ujarnya.
Namun seluruh komoditas itu tidak dilengkapi dengan sertifikat kesehatan negara asal. Begitu juga komoditas yang masuk melalui kargo, selain tidak dilengkapi sertifikat kesehatan juga tidak diketahui pengirim komoditas tersebut.
Melengkapi Ferdi, Kepala Balai Karantina Pekanbaru Imam Djajadi menjelaskan telah berupaya memberikan kesempatan kepada pengirim dan pembawa yang diketahui identitasnya untuk melengkapi sertifikat kesehatan.
"Kita memberi waktu tenggat 14 hari agar segera dilengkapi. Namun karena tidak segera dilengkapi sementara sebgaian komoditas mulai membusuk kita harus segera memusnahkannya " kata Imam.
Imam menjelaskan beragam virus dan penyakit berpotensi menular jika komoditas itu dilepas ke pasar lokal seperti penyakit sapi gila, mulut kuku sapi yang pada akhirnya akan berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Intinya kita sangat meragukan kesehatan dan keamanan komoditas ini," ujarnya.
Lebih jauh, Imam menuturkan bahwa Provinsi Riau bukan merupakan wilayah yang termasuk mengimpor komoditas buah. Dia menjelaskan, wilayah terdekat dalam melakukan impor buah adalah Pelabuhan Balawan Medan, selain di Jakarta, Surabaya dan Makassar.
***3***
Berita Lainnya
Konsumsi susu mentah berpotensi risiko penularan virus influenza dari sapi
16 December 2024 11:48 WIB
Penundaan Olimpiade Tokyo berpotensi diperpanjang bila virus corona bermutasi
16 July 2020 12:16 WIB
Semua berpotensi jadi pembawa virus corona/COVID-19, Erick imbau publik tidak mudik
14 April 2020 15:57 WIB
Obat-obat ini berpotensi lawan virus corona
22 March 2020 11:29 WIB
Produksi iPhone 9 berpotensi mundur karena merebaknya virus corona
29 January 2020 12:28 WIB
Kemenkumham Riau dan Dinas Kesehatan kerjasama pengendalian penyakit di Lapas
13 September 2024 16:56 WIB
Diet sayur dan rendah gula bisa bantu kurangi risiko penyakit gagal jantung
17 April 2024 15:03 WIB
Kemenko PMK: Cegah penyakit TBC dengan perilaku hidup bersih dan sehat
07 October 2022 16:00 WIB