LIPI Bantu 2.000 Bibit Buah Mangga dan Kelengkeng kepada Petani Riau

id lipi bantu, 2000 bibit, buah mangga, dan kelengkeng, kepada petani riau

LIPI Bantu 2.000 Bibit Buah Mangga dan Kelengkeng kepada Petani Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyerahkan sebanyak 2.000 bibit buah lokal terdiri atas 1.000 bibit tanaman mangga dan 1.000 bibit kelengkeng untuk berbagai kelompok tani di Provinsi Riau.

"Pemberian bibit ini kita jadikan sebagai pemicu agar nanti masyarakat bisa melanjutkan dan mengembangkan budidaya buah lokal," Kepala Bidang Konservasi Tumbuhan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI, Agus Suhatman kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Selain memberikan bibit tanaman buah populer di Indonesia tersebut, LIPI turut menyerahkan 100 kilogram pupuk bioposka. Baik bibit maupun pupuk yang diserahkan ke kelompok tani, lanjut Agus, seluruhnya merupakan hasil teknologi LIPI.

Pemberian bibit tanaman dan pupuk itu dilakukan LIPI usai menggelar kegiatan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi LIPI Pemanfaatan dan Penerapan Iptek untuk Daerah yang digelar di aula UPTD Dinas Peternakan Riau.

Ia menjelaskan dalam kegiatan tersebut masyarakat juga diberikan kesempatan untuk belajar melakukan budidaya tanaman dan buah yang baik sehingga hasil yang diperoleh menjadi maksimal. Harapannya, ke depan masyarakat akan mandiri dengan buah-buah lokal yang ditanam tersebut.

"Melalui kegiatan ini, kita menargetkan masyarakat nantinya akan mandiri dengan keberadaan buah-buah lokal," ujarnya.

Lebih jauh, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan jenis buah lokal lainnya yang saat ini tengah dan telah dikembangkan oleh LIPI akan kembali dibudidayakan oleh masyarakat Riau.

Menurut dia, dua jenis tanaman yang diberikan hari ini merupakan permintaan masyarakat Kota Pekanbaru mengingat di pasaran kedua buah tersebut sangat diterima dan memiliki harga jual yang baik.

Selain itu, ia juga menuturkan masyarakat Riau saat ini cenderung mulai memikirkan teknik pengolahan makanan serta mengemas makanan dengan baik sehingga diterima pasar.

"Masyarakat Riau ingin belajar yang baru termasuk pengolahan makanan dengan kemasan. Tentu banyak hal yang ingin kami lakukan disini, dan harapannya bisa difasilitasi oleh pemerintah daerah," tuturnya.