Bengkalis, (Antarariau.com) - Pemkab Bengkalis, Provinsi Riau mengadakan pertemuan dengan seluruh tokoh masyarakat dan agama terkait aksi penolakan peresmian Rumah Adat Batak yang didirikan Yayasan Raja Tawar Mula di Kecamatan Mandau, Minggu malam (4/3).
Dalam pertemuan yang digelar di salah satu hotel di Duri, Kecamatan Mandau ini diawali dengan makan malam bersama dengan seluruh tokoh masyarakat dan agama. Selanjutnya digelar dialog, guna mencarikan solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi baru-baru ini.
Bupati Bengkalis Amril Mukminin memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tokoh masyarakat dan agama dalam pertemuan tersebut dan dia mengatakan tujuan dari pertemuan itu, semata-mata untuk menjaga keutuhan dan persatuan NKRI dan daerah, khususnya Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.
"Kita harus menjaga keutuhan NKRI, kita hidup berbagai suku dan agama, harus saling menjaga dan menghargai. Tapi setiap daerah ada karekteristiknya, ada adat istiadatnya," kata Amril.
Menurutnya, selama ini masyarakat di Kecamatan Mandau, selalu hidup berdampingan dalam kondisi rukun, tentram dan nyaman, walapun berasal dari berbagai suku dan agama. Dia tidak menginginkan kondisi tersebut terusik.
Untuk itu, Bupati Amril mengajak seluruh komponen yang ada untuk saling menghargai dan menghormati.
Menyingkapi tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bangunan yang saat ini menjadi titik persoalan di masyarakat, sejak awal peruntukannya untuk rumah tempat tinggal yang bernuansa suku Batak.
Menurutnya, hal tersebut sah-sah saja. Setiap warga dari suku lain juga bisa membuat rumah tempat tinggal bernuansa daerahnya.
Bupati Amril memerintahkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu, serta instansi terkait untuk mengecek dan meninjau ulang izin tersebut.
"Jangan gara-gara sedikit menjadi persoalan, kita tidak mau persoalan dicampuradukkan. Ini seolah-olah antara Batak dan Melayu," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Amril mengajak seluruh komponen di Kecamatan Mandau dan Kabupaten Bengkalis pada umumnya, agar tidak mudah diadu domba dan dibenturkan.
Sebelumnya sempat menjadi viral bahwa ribuan massa menolak peresmian Rumah Adat Batak yang didirikan Yayasan Raja Tawar Mula di Kecamatan Manda beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan tersebut turut dihadiri, Kapolres Bengkalis AKBP Abas Basuni, Komandan Kodim 0303/Bengkalis Letkol Inf Rizal Faizal Helmi, Ketua LAMR Bengkalis Zainudin serta Ketua LAMR Kecamatan Mandau, Bathin Solapan, Pinggir dan Talang Muandau, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis dan Forum Kerukunan Umat Beragama.
Berita Lainnya
Agensi konfirmasi soal aksi pembobolan rumah milik Lee Byung-hun di Amerika Serikat
30 January 2024 15:39 WIB
Dapat penolakan warga, Rudenim Pekanbaru belum setujui rumah penampungan pengungsi
10 September 2020 8:04 WIB
Bianglala Waterpark terbesar dan terlengkap di Kandis, Duri, Siak dan Pekanbaru segera dibuka
13 January 2024 13:17 WIB
Puluhan remaja di Duri jadi korban pencabulan selama delapan tahun
25 September 2023 17:44 WIB
Berupaya seret terduga penghina wartawan Bengkalis ke meja hijau, AWD dibantu Megawaty
18 September 2023 21:24 WIB
Warga Duri Timur meninggal saat lomba Pesta Rakyat di Kantor Camat Mandau
24 August 2023 14:43 WIB
Dua jambret yang biasa beroperasi di Duri diringkus polisi
11 August 2023 19:14 WIB
BRK Syariah Capem Duri Sudirman kampanyekan tabungan simpel dan pembiayaan guru
01 August 2023 14:19 WIB