Jakarta (ANTARA) - Duka mendalam menyelimuti Indonesia. Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, dr. Marwan Al Sultan, gugur dalam serangan brutal Israel yang menghantam kediamannya di Gaza pada Rabu (2/7), bersama istri dan anak-anaknya.
“Kementerian Luar Negeri menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan beserta keluarga, dan mengutuk keras serangan tidak manusiawi Israel,” demikian pernyataan resmi Kemlu RI melalui media sosial X pada Kamis (3/7).
Pemerintah Indonesia menegaskan penghargaan tinggi atas dedikasi dr. Marwan dalam melayani kemanusiaan dan perjuangannya untuk perdamaian di Palestina. “Jasa dan pengorbanan beliau tak akan dilupakan,” lanjut pernyataan tersebut.
Baca juga: AS Desak Menteri Israel Hentikan Perang Gaza
Serangan Israel menghantam gedung apartemen tempat tinggal dr. Marwan di Gaza barat. Menurut laporan kantor berita Palestina WAFA, total sembilan orang syahid, termasuk anggota keluarga dr. Marwan, dan beberapa lainnya mengalami luka-luka. Jenazah mereka telah dibawa ke RS Al-Shifa.
Organisasi kemanusiaan MER-C Indonesia, yang menjadi penggagas pembangunan RS Indonesia di Gaza, turut membenarkan kabar duka tersebut. “Ini adalah serangan langsung yang menewaskan dr. Marwan dan keluarganya. Kami sangat kehilangan,” ujar MER-C dalam pernyataan tertulis.
Rumah Sakit Indonesia, simbol solidaritas rakyat Indonesia untuk Palestina, telah berulang kali menjadi target serangan militer Israel sejak agresi dilancarkan pada 7 Oktober 2023. Serangan terakhir pada akhir Mei menyebabkan kerusakan struktural parah dan membahayakan operasional rumah sakit.
Baca juga: Palestina Minta Dunia Bertindak atas Kebrutalan Pemukim Israel
Lebih dari 56.500 warga Palestina telah terbunuh dalam agresi Israel, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, 133.000 lebih warga lainnya mengalami luka-luka.
Menanggapi kondisi yang semakin memburuk, Indonesia kembali menyerukan gencatan senjata segera dan penghentian kekejaman terhadap rakyat Palestina.