Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Riau akan menutup satu "Community House" (HC) Wisma Fanel tempat penampungan pencari suaka dan pengungsi di Kota Pekanbaru, karena melanggar aturan.
"Wisma Fanel salah satu dari delapan CH pengungsi, pelayanannya tidak bagus dan kondusif untuk ditempati, dan sudah diperintahkan oleh Dirjen Imigrasi ditutup saja," kata Kepala Rumah Detensi (Rudenim) Pekanbaru, Junior M Sigalingging di Pekanbaru, Selasa.
Junior M Sigalingging menjelaskan ditutupnya CH Wisma Fanel tersebut terkait adanya beberapa persoalan yang timbul di wilayah tempat para pengungsi imigran tersebut ditampung. Selain juga masalah keamanan yang dilanggar oleh pengelola.
"CH yang melanggar ditutup saja jangan sampai itu jadi sarang narkoba dan seks," ucapnya.
Walau diakuinya sementara ini masih ada yang tinggal di Wisma Fanel tersebut sambil menunggu proses penutupan. Disana masih berdiam sekitar 92 pencari suaka dan pengungsi luar negeri.
"Karena tempat pemindahan tidak mencukupi, jadi Wisma Fanel masih dipakai menunggu tempat baru yang disediakan Pemko Pekanbaru, yakni Orchid," ujarnya.
Ia juga sudah meminta pihak International Organization for Migration (IOM) wilayah kerja Pekanbaru untuk tidak lagi memperpanjang pembayaran kontrak sewa Wisma Fanel ke depan.
"Dimintakan IOM juga jangan memperpanjang lagi kita manfaatkan CH yang kosong, " pungkasnya.
Sementara itu Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Surya Pranata menjelaskan saat ini di Pekanbaru ada Delapan CH untuk menampung para Imigran, satu Rudenim.
CH ini keberadaanya disewa oleh IOM melalui izin Pemko Pekanbaru.
Tujuannya untuk menampung pada imigran yang sudah berstatus pengungsi. Sementara Rudenim hanya tempat bagi pencari suaka yang dalam proses administrasi awal dan tidak memiliki identitas lengkap serta nakal.
"CH ini ditetapkan atas rekomendasi Pemko Pekanbaru, dan harus memenuhi kriteria tempat penampungan standar internasional, " tuturnya.
Karena di setiap CH akan ditempatkan petugas pengaman, ada kartu khusus bagi para pengungsinya dan pengelola juga harus ikut mengawasi disamping petugas yang ditempatkan.
"Delapan CH di Pekanbaru yakni Wisma Fanel Rumbai, Siak Resort, Hotel Rina, Hotel Satria, D' Cops, Wisma Indah, Hotel Tasoya, Wisma Novry dan satu Rudenim, " tambahnya.
Berita Lainnya
Pemerintah akan evaluasi kebijakan anak imigran bersekolah di Pekanbaru, ini sebabnya
21 November 2019 15:18 WIB
Anak pencari suaka akan bersekolah di Pekanbaru dengan sistem zonasi, begini penjelasannya
27 August 2019 17:39 WIB
Rudenim Pekanbaru akan deportasi 35 WNA Bangladesh secara bertahap, begini penjelasannya
26 July 2019 20:11 WIB
Penampungan pengungsi yang rawan konflik di Pekanbaru ditertibkan, beberapa akan ditutup
20 March 2019 18:36 WIB
Rudenim Pekanbaru Akan Pulangkan 11 Imigran
08 November 2010 12:38 WIB
14 imigran etnis Rohingya di Aceh Timur kabur
12 April 2024 19:01 WIB
Imigrasi Selatpanjang patroli ke Pulau Rangsang cegah imigran ilegal
31 January 2024 14:38 WIB
Hampir 100 migran dilaporkan tewas di Mediterania pada bulan pertama 2024
30 January 2024 10:55 WIB