Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah komunitas pecinta motor jadul di Kota Pekanbaru mengaku lebih tertarik menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite buat kenderaannya karena mampu menambah tenaga dorong bagi mesin yang sudah tua dan uzur.
"Untuk mengimbangi klasiknya penampilan motor jadul, perlu performa mesin yang memiliki tenaga dorong, dengan pakai Pertalite ini solusi bagi pecinta motor tersebut, " kata Ketua Komunitas Motor Jadul Pekanbaru Widde Munadir Rosa di Pekanbaru, Selasa.
Ia yang juga memiliki bengkel reparasi motor jadul di Jalan Karya Bakti dengan nama "Bengkel Mode" selalu mengingatkan setiap pelanggannya untuk menggunakan bahan bakar yang memiliki Researh Octane Number (RON) lebih tinggi sehingga mampu bertenaga mendorong gerakan mesin.
"Kami selalu sarankan pecinta motor jadul lebih baik gunakan bahan bakar yang pembakarannya tinggi agar tidak ngadat, " tuturnya.
Wide yang menularkan ilmunya dengan menjadikan bengkel mode miliknya sebagai sekretariat sekaligus tempat belajar dan berkomunitasnya Karang Taruna Rejosari Kecamatan Tenayan Raya kini memiliki anggota puluhan.
Pecinta otomotif ini menyebutkan meski motor jadul kondisi kenderaannya uzur ditelan usia, namun bagi mereka sistem perapian nomor satu. Selain tenaga motor bertambah, karburator mesin juga bersih tidak ngandat kalau dibawa jalan.
Karenanya Pertalite dan Pertamax turbo merupakan bahan bakar yang mempunyai pembakaran sangat baik .
Ia tidak segan-segan memodifikasi roda dua kuno yang tidak lagi bernilai menjadi klasik dan berharga.
Wide mencontohkan salah satunya yang kini digandrungi adalah jenis Kaptul, dan Honda Kijang tahun 79.
"Selain ini penyaluran hoby, juga bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan di era jaman now. Karena jumlahnya langka, " imbuhnya.
Ia menyarankan bagi pecinta motor jadul lainnya kadung ingin merawat biar awet direkomendasikan menggunakan Pertalite.
Komunitas motor jadul harus menyadari bahwa dengan bawaan mesin yang sudah tua tentulah perawatannya perlu ekstra, dengan pilihan bahan bakar Pertalite yang memiliki RON lebih baik dari Premium dan harga terjangkau ketimbang diatasnya seperti Pertamax dan Pertamax Turbo.
Sebagai perbandingan kemampuan pembakaran sambung dia Premium memiliki nilai oktan 88, sedangkan Pertalite memiliki RON 90, Pertamax sebesar 92. dan Pertamax Plus sebesar 95. Nilai ini menunjukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.
"Artinya secara teknis kadar oktan yang dimiliki oleh Pertalite lebih tinggi daripada Premium, " pungkasnya.
Sementara itu Kholik salah satu pecinta motor jadul mengaku tidak segan-segan merogoh sakunya hanya untuk merawat dan memodifikasi motor cup 70 miliknya. Walau belum tergolong klasik, tetapi berkat kreatifitasnya tampilan unik dan menarik membuat ia bangga saat menungganginya.
"Saya sengaja pakai Pertalite kalau lagi ada uang bahkan sesekali pakai Pertamax, " ujar Kholik.
Menurutnya dengan BBM berkualitas mesin tua motornya tidak ngadat dan mampu diajak kencang layaknya motor keluaran saat kini.
"Tidak berasap lagi, " tuntasnya.
Selain itu pemilik bengkel Afto Motor Modifikasi, Jalan Paus Nomor 55, Marpoyan Damai Pekanbaru, Saibun menambahkan ia mampu melayani hobi pelanggan mengubah motor jenis Scorpio menjadi klasik dengan biaya berkisar Rp4-5 juta.
Semakin klasik tentunya semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Namun demi hoby seseorang rela melakukan apapun.
"Motor jenis apapun bisa di modifikasi yang penting perawatannya setelah itu agar tetap awet dan tidak ngadat, tetap tampil elegan di jalan raya dengan bahan bakar berkualitas, " tambah dia.
***3***