Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pihak Komisi III DPRD dan Pemprov Riau berencana memberikan suntikan modal sebesar Rp1,5 triliun kepada Bank Riau Kepri secara bertahap dalam tiga tahun anggaran, dengan syarat setoran deviden yang diberikan BRK harus meningkat setiap tahunnya.
"Komisi III DPRD Riau sedang menghitung pemberian modal BRK
di tiga mata anggaran. Kita masukan dalam APBD, berarti ada tiga kali penganggaran Rp500 miliar setiap APBD, itu nanti implikasi ekonominya seperti apa jangan smpai dana masuk tapi tidak bisa diputar BRK," sebut Sekretaris Komisi III DPRD Riau Suhardiman Amby di Pekanbaru, Jumat.
Politisi Hanura Riau tersebut mengharapkan dengan penambahan modal dapat meningkatkan setoran deviden untuk daerah setiap tahunnnya. Saat ini, besaran deviden yang diberikan BRK ke Pemprov Riau rata-rata Rp100-200 miliar pertahun.
"Berapa mereka sanggup memberikan deviden pertahun. Kita harus menghitung secara jeli, jangan sampai uang itu malah disimpan di BI,
tak ada gunanya," papar Suhardiman.
Penyertaan modal BRK, katanya, juga ditujukan untuk mendorong realisasi perubahan Bank yang ingin untuk naik kelas.
Dalam waktu dekat Pihak Komisi III DPRD Riau akan memangggil Direksi BRK untk mempertanyakan kebutuhan dana yang dibutuhkan menaikkan kelas itu, sehingga nanti pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan dengan baik.
"Jika mereka kita anggap tidak mampu dan tidak memiliki
kompetensi, sebelum dikucurkan dana tersebut, pemprov harus melakukan
penggeseran direksi. Karena uang itu tidak sedikit, harus dikelola oleh
orang yang profesional dan mempunyai kemampuan dalam mengelola perbankan," sebut pria yang disapa Datuk itu.
Sementara, pada Jumat (9/2) ini BRK mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham. BRK dituntut harus melakukan kreatifitas program-program yang menyentuh masyarakat.
"BRK harus memprogramkan kredit usaha rakyat menengah kebawah, BRK harus merancang bagaimana
memberikan modal kerja, sehingga roda perekonomian berjalan, "sebutnya. ***3***