Rekannya Dipukuli Sopir Taksi Konvensional Bandara Pekanbaru, Driver Gocar Berkumpul

id rekannya dipukuli, sopir taksi, konvensional bandara, pekanbaru driver, gocar berkumpul

Rekannya Dipukuli Sopir Taksi Konvensional Bandara Pekanbaru, Driver Gocar Berkumpul

Retmon Bensal Putra

Pekanbaru, (Antarariau.con) - Ratusan pengemudi taksi aplikasi "Go-Car" pada Senin siang berunjuk rasa di Jalan Cut Nyak Dien, Kota Pekanbaru, terkait insiden pemukulan terhadap rekan mereka di Bandara Sutan Syarif Kasim II.

"Kita minta kejelasan dan respon dari Kepolisian," ucap Joni salah seorang pengemudi "Go-Car".

Ia menjelaskan bahwa aksi tersebut adalah bentuk solidaritas antara sesama pengemudi yang dinilai kerap menjadi korban kekerasan dari taksi konvensional. Ratusan pengemudi angkutan daring tersebut menyayangkan pihak kepolisian yang dinilai lamban dalam mengusut kasus kekerasan terhadap rekan mereka.

Di tempat yang sama, Akila yang menjadi korban pemukulan, menuturkan bahwa kejadian tersebut bermula saat ia menjemput kakaknya ke Bandara Pekanbaru, Minggu (21/2). Tiba-tiba seorang pengemudi Taksi Puskopau yang mangkal di Bandara Pekanbaru datang mencoba merebut kunci mobilnya.

Melihat hal tersebut sang kakak yang berada di bangku depan mencoba melerai dengan keluar dari mobil. Namun, kakaknya yang bernama Jerry Simorangkir malah justru dipukul dibagian pelipis oleh oknum sopir itu.

Berselang berapa lama, beberapa pengemudi Taksi Puskapau yang lain ikut memukulinya sehingga ia menderita memar di bagian wajah.

"Ini kakak kandung saya, bukan penyewa angkutan," kata Akila.

Hingga akhirnya pihak pengemudi Taksi Puskapau melakukan penahanan terhadap mobilnya dengan nomor Polisi BM 1135 FB. Akhirnya pihak rekan "Go-Car" melakukan mediasi dengan pihak Taksi Puskapau untuk melepaskan mobil tersebut.

Setelah akhirnya mobil dilepaskan, Jerry dan Akila dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk divisum.

Dari pantauan Antara di Bandara SSK II, tidak tampak kesibukan berarti. Sejumlah pengemudi Taksi Puskapau masih terlihat seliweran dan beberapa mereka masih bersantai menunggu penyewa jasa angkutan resmi bandara tersebut.***