Pekanbaru (Antarariau.com) - BPJS Kesehatan Cabang Kota Pekanbaru, Provinsi Riau berencana untuk memberdayakan keberadaan Bank Sampah yang dikelola oleh Pemkot Pekanbaru, melalui program donasi sampah untuk membantu pembayaran iuran JKN-KIS bagi keluarga tidak mampu.
"Caranya sampah nonorganik berupa kertas, dan lainnya dari kantor BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru disetor ke bank sampah dan nilai rupiah sampah tersebut didonasikan untuk iuran BPJS kesehatan," kata Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan BPJS Kesehatan Cabang Kota Pekanbaru, Erwin Fadillah di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, upaya yang sama yang sudah dilakukan di Provinsi Jambi itu akan dikembangkan di Kota Pekanbaru dan sekitarnya untuk membantu meringankan beban keuangan keluarga tidak mampu dalam membayar iuran BPJS Kesehatan.
Ia mengatakan, pada Senin (30/10) telah disetor jenis sampah nonorganik ke Bank Sampah Berlian Labuai Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru sebanyak 71 Kg yang sudah dicatatkan dalam buku Bank Sampah milik kantor BPJS Kesehatan Kota Pekanbaru.
"Nilai rupiah dari sampah nonorganik itu tidak dikembalikan namun demikian dipercayakan ke pengurus Bank Sampah untuk didonasikan guna membayar iuran BPJS Kesehatan bagi peserta JKN-KIS yang menunggak iuran khusus warga tidak mampu (kelas III)," katanya.
Kerjasama ini, kata Erwin lagi, akan terus tiap bulan dilakukan dan cukup baik dikembangkan yang selanjutnya akan diperkuat dengan MoU atau kesepakatan dengan Pemkot Pekanbaru.
Dalam kerjasama tersebut, katanya, juga diperkuat dengan memberdayakan pengelola Bank sampah dan direktur bank sampah untuk bisa mensosialisasikan program JKN-KIS serta menggugah peserta untuk taat bayar iuran.
Selain itu melalui petugas atau pengelola bank sampah, mereka juga diharapkan mampu menjaring kepesertaan baru, selain mengajak peserta BPJS Kesehatan untuk taat bayar iuran.
Direktur Bank Sampah Berlian Labuai Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Syarifah Anum (34) menyebutkan, dirinya bersedia membantu pengembangan program JKN-KIS dilingkup Kota Pekanbaru, khususnya dalam menampung sampah nonroganik milik kantor-kantor BPJS Kesehatan.
Akan tetapi, katanya dalam menyetorkan sampah sebaiknya dipilah dulu ke dalam empat bagian, mulai dari sampah kertas, plastik, besi, minuman mineral dalam gelas atau botol plastik serta aneka pembungkus makanan dan kue-kue, agar nilai jualnya tinggi.
"Kami pengurus bank sampah bersedia bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam mengembangkan program nasional itu, namun demikian tentunya sebagai calon kader JKN-KIS perlu diberikan pembekalan sehingga dalam menjaring, mengedukasi warga akan makin lebih mudah dilakukan," katanya.
Ia menambahkan, Bank Sampah di Kota Malang sudah berperan dalam membantu masyarakat membeli Raskin dengan uang sampah, bayar listrik dengan uang sampah serta membayar iuran BPJS Kesehatan dengan sampah.