Wako Pekanbaru Akui Kesulitan Ungkap Penggelapan Rp2 Miliar Oleh ASN

id wako pekanbaru akui kesulitan ungkap penggelapan rp2 miliar oleh asn

Wako Pekanbaru Akui Kesulitan Ungkap Penggelapan Rp2 Miliar Oleh ASN

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, menyatakan kesulitan dalam mengungkap dugaan penggelapan dana kas Dinas Perhubungan yang ditaksir mencapai Rp2,1 miliar yang diduga dilakukan seorang oknum aparatur sipil negara (ASN).

"(Oknum) itu ke mana, itu yang dicari," kata Walikota Pekanbaru Firdaus di Pekanbaru, Rabu.

Dugaan penggelapan dana kas Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru saat ini telah ditangani oleh inspektorat kota sejak awal Oktober 2017 lalu.

Namun hingga kini, inspektorat kota Pekanbaru belum kunjung menemui titik terang.

Oknum ASN yang menjabat sebagai bendahara Dishub Pekanbaru dan diketahui berinisial DH diduga melarikan diri dan hingga kini yang bersangkutan tak kunjung ditemukan.

Meski begitu, Firdaus mengatakan bahwa dirinya tetap mengedepankan praduga tidak bersalah.

Dia mengatakan masih banyak kemungkinan kenapa DH diduga melakukan penggelapan dan melarikan diri.

"Banyak kemungkinan bisa terjadi. Kenapa seperti itu. Mana tau dia teraniaya, dilakukan oleh pihak tertentu," ujar Firdaus.

Akan tetapi, Firdaus menegaskan bahwa Kepala Dishub Pekanbaru Arifin Harahap harus turut bertanggung jawab terkait peristiwa ini.

Walikota tidak ingin bahwa hanya inspektorat yang mendalami kasus ini.

"Kepala Dinas dan oknum staf harus bertanggung jawab," tuturnya.

Kadishub Pekanbaru Arifin Harahap, dalam keterangannya, mengatakan dirinya telah bertanggung jawab dengan cara melaporkan kasus itu ke walikota dan kepolisian.

Meski begitu, dia menolak untuk bertanggung jawab secara hukum terkait hilangnya dana kas tersebut.

"Iya kami siap bertanggung jawab dengan melaporkan yang bersangkutan kepada kepolisian. Tanggung jawab saya ya melaporkan, karena saya juga tidak tahu uang itu dikemanakan dan beliau (oknum ASN) ada di mana," ujarnya singkat ditemui wartawan awal pekan ini.

Arifin juga mengklaim pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mencari oknum bendahara yang dimaksud, namun sampai saat ini tidak diketahui di mana keberadaan DH.