Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepala Kanwil Kemenag Riau, Ahamad Supardi untuk kesekian kalinya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai SMS penipuan mengatas namakan Kakanwil Kemenag Riau yang kini kembali beredar.
"SMS penipuan itu dengan modus bantuan untuk masjid dan beasiswa, dan pelaku menyatakan bahwa dirinya disuruh Kepala Kanwil Kemenag Riau untuk menjemput bantuan," kata Kasubbag Inmas Kanwil Kemenag Riau, Dedi Sahrul S Kom M SI, di Pekanbaru, Kamis.
Pesan tersebut disampaikannya terkait kembali Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA kembali mendapatkan informasi adanya masyarakat yang menerima pesan yang mengatas namakan dirinya.
Menurut Dedi Sahrul pesan yang dikirim oleh oknum tak dikenal, diteruskan oleh penerima pesan ke Kakanwil Kemenag Riau. SMS tersebut berisi "Asslamu alaikum wb wr selamat pagi ni saya dengan pak Rahman spd stap puad, dari kantor Kementerian Agama Provinsi Riau. Ini tadi dapat pesan rekomendasi langsung dari bapak Kanwil yaitu bapak Drs. H Ahmad Supardi, MA 19660803331993021001, bahwa Ketua Pengurus Masjid Al Hijrah disana di minta ijin waktunya untuk menghubungi pak Kanwil melalui telpon karena ada hal penting yang ingin disampaikan, penting sifatnya. Silakan Hub.085286491332 Terimakasih".
"Info dalam SMS ini sangat tidak jelas, orang- orangnya juga tidak jelas, karena ini memang SMS yang dikirim orang yang tidak bertanggung jawab," kata Dedi.
Untuk menindaklajuti, katanya lagi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda untuk melacak nomor-nomor SMS gelap yang berisi penipuan mengatasnamakan Kanwil Kemenag Riau itu.
Pada kesempatan itu, ia menghimbau masyarakat agar mewaspadai dan tidak percaya dengan SMS yang beredar mengatas namakan Kanwil Kemenag Riau.
"Kemenag Riau tidak pernah melayangkan surat atau SMS, apalagi yang berhubungan dengan bantuan dan beasiswa. Kita selalu mengirimkan surat resmi untuk menginformasikan informasi terbaru, jika itu berhubungan dengan dana bantuan maka akan ada tim yang melakukan verifikasi ke lapangan dalam rangka mendata dan meninjau kelayakan objek yang akan menerima bantuan," katanya.
Jadi, katanya lagi, tidak ada melalui SMS apalagi sampai meminta setoran diawal sebagai biaya administrasi dan sebagainya. Dan jika warga menerima sms atau surat yang tidak jelas yang meminta setoran uang hendaknya berkoordinasi langsung dengan Kemenag Riau.