DLH Dumai Tindaklanjuti Tumpahan Minyak Di Perairan

id dlh dumai, tindaklanjuti tumpahan, minyak di perairan

DLH Dumai Tindaklanjuti Tumpahan Minyak Di Perairan

Dumai, Riau (Antarariau.com) - Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai Satrio Wibowo menjelaskan, penyelidikan kasus tumpahan minyak jenis stearin PT Nagamas Palmoil Lestari sudah ditindaklanjuti dan akan dipelajari dugaan mencemari lingkungan.

"Penanganan perkara tumpahan minyak ini terkendala tidak adanya petugas pengawas daerah, namun insiden tetap ditindaklanjuti ke kementerian dan lh provinsi," kata Satrio didepan massa unjuk rasa.

Sementara, Manager PT NPO David Siburian menyatakan, insiden terjadi saat transfer minyak stearin antar tangki dari T319 ke T632, dan meluber ke laut karena kepenuhan kapasitas pada tangki 305.

"Atas kejadian ini kami sangat menyesal karena tidak ada niat untuk merusak eko sistem lingkungan perairan, namun akan terus melakukan perbaikan," sebutnya.

Dijelaskan, sebagian besar tumpah tertampung di dalam lokasi tank farm dikelilingi oleh bandwall, dan hanya sebagian mengalir ke laut melalui aliran drainase.

Minyak stearin tumpah diduga akibat terjadinya passing pada valve pipa jalur transfer ini merupakan turunan hasil pengolahan crude palm oil adalah bahan baku margarin ataupun sering disebut mentega nabati untuk konsumsi, sehingga bisa dipastikan tidak berbahaya.

"Kita sudah mengevakuasi minyak tumpah ini dengan mengerahkan puluhan petugas dan tiga unit kapal pompong, kemudian melaporkan insiden lewat telepon ke institusi terkait," jelasnya.

Tindakan lain dilakukan perusahaan saat minyak tumpah, mengambil sample air untuk diuji pada laboratorium independen, memperbaiki dan mengganti valve pada pipa jalur mengalami passing serta membersihkan area jalur navigasi dan parit Pelindo.

Sementara, Massa Aliansi Peduli Lingkungan Kota Dumai berunjukrasa menuntut PT Nagamas Palmoil bertanggungjawab atas dugaan pencemaran lingkungan dari tumpahan minyak ke perairan sekitar Dermaga Pokala Pelindo pada Jumat (28/7).

Pantauan, aksi unjukrasa puluhan massa gabungan berbagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa ini menduduki akses masuk di pintu I PT Pelindo Dumai dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dan petugas pengamanan perusahaan, Senin.

Orator massa Rahmat Wijaya menyatakan bahwa perusahaan beroperasi di pesisir pantai Dumai ini sedikitnya sudah lima kali kejadian tumpahan minyak mentah kelapa sawit, dan penegakan hukum hingga kini belum jelas.

"Pemerintah dan instansi terkait kami minta peduli dengan lingkungan dan usut tuntas perusahaan pencemar lingkungan ini agar ada efek jera dan perairan tidak tercemar," kata Rahmat, Senin.

Massa unras juga minta ditinjau ulang analisis mengenai dampak lingkungan PT NPO karena dianggap lalai menumpahkan minyak dari aktivitas pabrik dan berpotensi mencemari eko sistem di perairan sekitar.

Pelindo dan Syahbandar Dumai diharap agar menjadikan perhatian serius insiden di perairan ini dengan memberikan sanksi tegas dan melengkapi fasilitas kepelabuhanan sesuai ketentuan.

"Tuntutan kami ada tiga, yaitu tinjau ulang amdal, tutup dan cabut operasional perusahaan serta harus bertanggungjawab terhadap pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari tumpahan minyak ini," sebutnya.