Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota DPRD Riau dari Fraksi PKB, Ade Agus Hartanto, menyoroti kasus dugaan "bullying" atau perundungan, yang diduga menjadi pemicu bunuh diri seorang siswi SMA di Kabupaten Kampar.
"Tentu kami merasa terpukul dengan terulangnya kasus "bully", apalagi sampai menyebabkan kematian. Sudah terjadi kesekian kalinya di Indonesia, ini tidak bisa ditolerir, " ujar Sekretaris Komisi V DPRD Riau dari fraksi PKB, Ade Agus Hartanto di Pekanbaru, Selasa.
Ade menyampaikan keprihatinannya atas tradisi negatif di kalangan pelajar yang telah mencoreng dunia pendidikan, sehingga pihaknya meminta kepada seluruh pihak terkait, agar mengambil langkah konkrit, dimulai dari memberikan edukasi dini bagi pelajar tentang dampak psikologis yang ditimbulkan akibat perilaku membully.
"Kita berharap ini bisa teratasi segera, tentu semua pihak harus bahu membahu termasuk Keluarga, Sekolah, Pemerintah dan masyarakat. Bagi siswa atau siswi yang mengalami tindakan tersebut, jangan malu untuk melapor ke gurunya atau orang tuanya," ujar Ade.
Kepada orang tua diimbaunya, agar selalu memantau kegiatan anak-anak mereka, jika perlu harus lebih "protect" terhadap tingkah laku anak, sebagai antisipasi.
Sementara, pihak Sekolah diminta untuk proaktif melakukan pengawasan dan sosialisasi kepada pelajar.
"Sekolah seharusnya relatif cukup mengetahui siapa yang suka bully, guru-guru harusnya mencium siapa pelaku bully tersebut. Mesti ada lebih kerja keras untuk mendeteksi pembuly ini," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Elva Lestari (16), siswi di salah satu SMA negeri di Bangkinang, Kampar, Riau, ditemukan tewas tenggelam di sungai. Jasad korban ditemukan warga pada Senin (31/7) dan langsung dievakuasi. Ada dugaan korban bunuh diri setelah tak tahan di-bully teman-temannya di sekolah.
Sebelum, melakukan aksi nekatnya, Pihak keluarga telah mendapat aduan dari korban tidak tahan mendapat ejekan dari teman-temannya, dan menyatakan tidak mau bersekolah ditempat yang sama. Hingga kini, dugaan tersebut masih dalam penyelidikan aparat hukum setempat.
Berita Lainnya
Anak korban perundungan di Kandis kembali bersekolah usai ibunya curhat ke Cabup Siak
29 October 2024 17:19 WIB
dr Reisa paparkan ciri-ciri anak yang telah jadi korban perundungan
27 February 2024 14:17 WIB
Anya Taylor-Joy sebut jadi korban perundungan saat sekolah
19 November 2022 14:00 WIB
KPI Pusat fokus pada pendampingan dan pemulihan korban perundungan di kantor KPI Pusat
30 November 2021 16:58 WIB
Korban perundungan di KPI masih alami trauma
07 September 2021 15:04 WIB
Miris, jari siswa korban perundungan di Malang harus diamputasi
05 February 2020 8:36 WIB
Disdik Pekanbaru buat edaran cegah perundungan di sekolah
12 November 2019 17:41 WIB
Disdik Pekanbaru usut korban perundungan anak SMP
09 November 2019 12:26 WIB