Pekanbaru (Antarariau.com) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau terus menggiatkan upaya pemberantasan buta membaca dan menulis aksara Alquran yang dimulai sejak dini ditandai dengan wisuda sebanyak 5.803 santri di daerah ini.
Sebanyak 5.803 santri tersebut berasal dari Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Wushto (MDTW) Angkatan VII se-Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2017, kata Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, di Pekanbaru, Senin.
Menurut dia, Alquran merupakan pedoman, konsep, serta aturan hidup bagi manusia, dan di dalamnya mengatur bagaimana hubungan makhluk dengan penciptanya seperti salat, puasa, haji, dan lain sebagainya.
Selain itu, Alquran juga mengatur hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia yang lainnya, serta hubungan antara manusia dengan makhluk ciptaan Allah SWT lainnya.
"Oleh karena itu menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk mempelajari, memahami, serta mengamalkan Alquran, bahkan membaca dan pandai menulis Alquran merupakan salah satu syarat utama bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT," katanya lagi.
Ia menjelaskan Alquran merupakan Kallamullah terakhir yang diwahyukan Allah SWT kepada Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam, dan Alquran merupakan penyempurnaan bagi kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT kepada para nabi dan rasul-Nya terdahulu seperti Taurat, Injil, Zabur, dan kitab-kitab lainnya.
"Sebagaimana dalam Rukun Iman ke-3, yaitu beriman kepada kitab-kitab Allah, Alquran yang diturunkan untuk umat Nabi Muhammad SAW," katanya pula.
Dia menyebutkan, membaca Alquran dapat menuntun kita ke jalan kebenaran, kebaikan, dan keselamatan, serta dengan membaca Alquran dapat membuat hati menjadi tenteram.
Namun, membaca Alquran harus diikuti dengan pemahaman yang benar, sehingga diharapkan tumbuh keyakinan akan kebenaran terhadap Alquran. Bahkan banyak ahli berpandangan bahwa menghafal Alquran tidak akan mengganggu intelektualitas seseorang, tetapi justru dapat menjadi pemicu kecerdasan seseorang.
"Alquran sebagai pegangan hidup seseorang memberikan implikasi bahwa Alquran harus dihayati akan nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya, agar nilai-nilai itu bisa menjadi kekuatan yang memotivasi dan mendasari kegiatan sehari-hari, dan menjadi alat perjuangan di bidang kemasyarakatan atau keilmuan," katanya pula.
Kepala Kantor Kemenag Inderagiri Hulu H Abdul Kadir mengatakan sebanyak 5.803 wisudawan dna wisudawati MDTA/MDTW bagian dari 42 ribu santri yang telah dikukuhkan sejak tujuh tahun terakhir.
Berita Lainnya
Berantas Buta Teknologi, Polres Gunung Kidul Wajibkan Anggota Posting Kegiatan Di Medsos
01 August 2016 8:37 WIB
Disdik Rohil Terus Berupaya Berantas Angka Buta Huruf
21 May 2016 21:08 WIB
Kemenag Riau berupaya jaring 51.591 UMKM urus sertifikat halal
31 March 2024 9:30 WIB
Kemenag sebut moderasi beragama harus diimplementasikan semua lembaga
26 March 2024 15:08 WIB
Kemenag Riau imbau daerah prioritaskan kesehatan calon haji
24 March 2024 21:52 WIB
Kemenag sebut KUA bakal menjadi "hub" urusan agama, bukan hanya pernikahan
14 March 2024 16:03 WIB
Kemenag nyatakan sidang isbat sebagai forum bersama pengambilan keputusan
08 March 2024 10:01 WIB
Pemerintah wajibkan sertifikat halal produk usaha gratis 17 Oktober 2024
06 March 2024 8:27 WIB