Kematian Prada Jefri Masih Diselidiki
Pekanbaru, 19/4 (ANTARA) - Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 031 Wira Bima, Kapten A Saragih, mengatakan penyebab kematian Prajurit Dua (Prada) Jefri Heriyanto Sinaga dari Pleton 1 Denarhanud Rudal 003 Kodam Jaya masih diselidiki. "Penyebab kematian Prada Jefri masih diselidiki, tidak betul itu pihak kesatuannya mengatakan kematian korban karena serangan jantung," kata A Saragih di Pekanbaru, Senin. Berdasarkan informasi yang ia terima, pihak Arhanud tidak pernah menyatakan korban meninggal karena serangan jantung. Pernyataan tersebut, lanjutnya, dikeluarkan oleh Dr. Norbert yang menjadi dokter jaga forensik di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta. Sedangkan, pihak Arhanud kini masih menyelidiki kasus kematian tersebut. "Tidak mungkin Arhanud menyembunyikan kebenaran. Ini yang mati bukan ayam, tapi tentara yang biayai dibiayai oleh negara," ujar Saragih. Ia mengatakan pihaknya akan mendukung upaya keluarga korban untuk mencari kebenaran terkait kematian Prada Jefri. "Yang harus dipertanyakan adalah mengapa pihak dokter RSCM bisa mengeluarkan pernyataan mengenai penyebab kematian tanpa melakukan otopsi," ujarnya. Pihak keluarga korban kini membawa jenazah Jefri untuk diotopsi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Keluarga berkeyakinan korban tidak meninggal karena serangan jantung karena melihat banyak bekas luka di pinggangnya yang sudah dijahit, bibirnya pecah dan ada memar di dadanya.